Tetap Perhatikan Gizi, Berikut Menu Makanan Jemaah Haji Indonesia Selama Puncak Haji

Selasa 20-06-2023,16:07 WIB
Reporter : Rachmaddani Rizki Saputra
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY – Selama fase puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina atau periode Armuzna, jemaah haji Indonesia akan mendapatkan beragam menu siap saji.

Diantaranya adalah mangut lele, rendang ayam, rendang daging, semur, dan gulai ikan. Selain itu, ada juga bubur kacang merah, bubur kacang hijau, dan ketan hitam.

Sajian ala menu kampung halaman itu akan dihidangkan kepada jemaah haji Indonesia oleh Masyariq atau Muassasah. Guna memastikan cita rasa dan kualitas masakannya, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi melakukan uji rasa makanan/mealtest.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief pada 19 Juni 2023 mengungkap jika masakan yang diuji rasa adalah makanan yang masuk ke dalam kategori siap saji. Jenis tersebut disiapkan agar lebih memudahkan saat pelayanan di Armuzna, sehingga rasa makanan tidak berubah.


mangut lele jadi santapan andalan jemaah haji indonesia selama puncak haji-kemenag-kemenag

BACA JUGA:PPIH Siapkan 100 Kursi Roda dan 15 Mobil Golf Untuk Lansia di Mina

BACA JUGA:Jamaah Haji Wafat Atau Kecelakaan Akan Di Cover Asuransi, Simak Ketentuannya

Terkait proses pendistribusiannya, Hilman mengatakan jika hal tersebut akan dilakukan oleh Masyariq. Menu lauk siap saji nantinya akan dipadu dengan nasi putih yang dikemas dalam kotak.

Menu-menu yang tersaji dalam box tersebut meliputi        :

1.        Nasi kuning, telur dadar daun bawang – cabe merah

2.        Nasi uduk, orek tempe cabe hijau

3.        Nasi goreng, orak arik telur cabe merah

4.        Nasi uduk, ayam goreng tepung

5.        Nasi goreng, orek tempe cabe hijau

6.        Nasi kuning, teri kacang balado


Makanan kemasan siap saji untuk jamaah pada periode Armuzna-Kemenag-

Jemaah haji nantinya juga akan mendapat buah-buahan dan air mineral sebagaimana yang mereka dapat saat di hotel-hotel Makkah.

Sementara itu Ketua PPHI Arab Saudi 1444 H, Subhan Cholid menambahkan jika selama berada di Armina jemaah haji Indonesia akan mendapatkan 15 kali jatah makan. Ada 2 jenis makanan yang disajikan nantinya, yaitu makanan siap saji dan makanan yang dimasak di dapur-dapur yang berada di Arafah dan Mina.

Makanan siap saji akan diberikan pada waktu-waktu tertentu. Pertama, makan siang pada 8 Dzulhijah yang bersamaan dengan pergerakan jemaah dari Makkah menuju Arafah.

BACA JUGA:Vladimir Putin Bombardir Kota-Kota Besar Ukraina, Suasana Makin Mencekam

BACA JUGA:Gempa Mojokerto Terjadi Di Daerah Seismisitas Rendah, Ada Antiklin Di Bawah Bumi Majapahit

Kedua, makan siang pada 9 Dzulhijah saat puncak wukuf. Hal ini dilakukan agar jemaah tidak disibukkan oleh antrian mendapatkan makanan.

Ketiga, makan malam pada 9 Dzulhijah yang tepatnya dimulai saat jemaah bergerak menuju Muzdalifah. Keempat, sarapan pagi pada 10 Dzulhijah saat jemaah baru tiba di Mina. Kelima, makan siang pada saat jemaah akan meninggalkan Mina baik pada 12 Dzulhijah untuk Nafar maupun 13 Dzulhijah untuk Nafar Tsani.

“Di luar jam-jam itu makanan di Armina akna disajikan secara reguler berupa masakan yang dimasak di dapur-dapur yang ada di Arafah dan Mina” ungkap Subhan.

Berdasarkan penjelasan tim pengawas katering dan Kementerian Kesehatan, tambah Subhan, menu sarapan yang disajikan setidaknya sudah memenuhi karbohidrat dan protein yang dibutuhkan jemaah untuk mendapatkan tenaga. (*)

Kategori :