Yang Terbaik di Ajang Surabaya Tourism Awards 2023: Menembus Lorong Waktu Museum Pendidikan (3)

Rabu 21-06-2023,13:26 WIB
Reporter : Salman Muhiddin
Editor : Salman Muhiddin

Museum Pendidikan Juara 1 Surabaya Tourism Award (STA) 2023 kategori CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability) objek wisata. Pemkot Surabaya merevitalisasi gedung cagar budaya itu menjadi museum sebelum pandemi. Dibuka secara resmi pada 2019 di era Wali Kota Tri Rismaharini. Seperti apa wujud museum itu?

Gedung serba putih di tepian Kalimas itu mencuri perhatian setiap pengendara yang melintas di Genteng Kali. Gedung klasiknya sangat bersih dan lebih indah ketika malam hari. Lampu kuning menyorot ke gedung yang berdiri sejak 1920-an itu. Ya, gedung yang sekarang jadi Museum Pendidikan Surabaya itu sudah ada sejak era kolonial Belanda.

Harian Disway mengunjungi sang Jawara STA 2023 kategori CHSE tersebut, Selasa 20 Juni 2023. Nanda Azkia Adzhani sang pemandu Museum Pendidikan Surabaya menyapa dengan ramah. Ia juga ditemani Dadang Prasetyo, Staf Sarana dan Prasarana Museum Pendidikan Surabaya dari Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Olahraga Kota Surabaya. "Paling ramai akhir pekan," kata Dadang. 

Museum Pendidikan Surabaya tidak menarik biaya tiket. Alias gratis. Buka mulai pukul 08.00 hingga 15.00 WIB setiap hari, kecuali hari Senin. Di hari itu, petugas bakal membersihkan koleksi secara berkala agar awet. Maklum, beberapa barang yang disimpan di sana berusia lebih dari 100 tahun.

BACA JUGA:Yang Terbaik di Ajang Surabaya Tourism Awards 2023: Water Front City di Kampung Wisata Jambangan (2)

BACA JUGA:Yang Terbaik di Ajang Surabaya Tourism Awards 2023: Ruh Balai Pemuda Tumbuh di Perut Bumi (1)

Suasana museum yang tenang dan nyaman terasa begitu menyegarkan. Dinding-dinding gedung yang dicat putih memberikan kesan kebersihan, sedangkan pagar tanaman yang membelah gedung menambah keindahan museum itu. Karena itulah juri STA 2023 menetapkan museum ini sebagai juara kategori CHSE.


Potret Museum Pendidikan Surabaya yang berdiri di eks bangunan Belanda.-Moch Sahirol Layeli/Harian Disway-

Terdapat lebih dari 860 koleksi benda bersejarah yang berkaitan dengan pendidikan di Indonesia dan Surabaya. Museum itu terdiri dari tiga gedung utama. Di gedung pertama, terdapat koleksi benda-benda bersejarah mulai dari peradaban prasejarah hingga masa kemerdekaan. Pada zona pra-aksara, pengunjung akan disambut dengan dua patung manusia purba yang sedang menyalakan api menggunakan batu di depan ranting-ranting kering. 

Di zona Kerajaan, terdapat perkenalan mengenai peradaban tulis-menulis mulai dari tulisan di daun lontar hingga kertas yang dibuat di Eropa. Pada zona kolonial, pengunjung dapat melihat benda-benda bersejarah yang lebih modern, seperti sepeda angin, sepeda motor, lampu tempel, mesin ketik, dan mesin cetak.

BACA JUGA:Daftar Pemenang Surabaya Tourism Awards 2023 Kategori Objek Wisata

BACA JUGA:5 Tokoh yang Ikut Dalam Penyelaman OceanGate, Ada Miliarder Inggris dan Pengusaha Pakistan

Di gedung kedua, terdapat benda-benda bersejarah seperti buku pelajaran dari era 70-an hingga 1990-an, peralatan tulis, dan seragam sekolah dari masa itu. Pada akhirnya, pengunjung akan sampai di ruang apresiasi, di mana karya siswa dan prestasi mereka ditampilkan dalam bentuk piala.

Di luar gedung utama, terdapat banyak spot yang nyaman untuk diskusi di antara pepohonan rindang. Suasana ini dimanfaatkan oleh Sherly Andriani, seorang guru kelas V SD Kristen Gloria 3 Surabaya.


Diorama pendidikan pesantren dikerubungi pengunjung Museum Pendidikan Surabaya, Selasa, 20 Juni 2023-Moch Sahirol Layeli/Harian Disway-

Kategori :