HARIAN DISWAY - Banjir di jalur lahar semeru membuat jembatan Kali Glidik II di Perbatasan Lumajang-Malang putus total setelah diterjang banjir bandang bercampur lumpur pada Jumat sore, 7 Juli 2023.
Banjir di jalur lahar semeru tersebut dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah selatan Jawa Timur sejak beberapa hari terakhir. Dengan rubuhnya jembatan tersebut, praktis jalan nasional Malang-Lumajang putus total.
Dalam video yang beredar luas, arus sungai Glidik terlihat deras setidaknya pada Jumat siang sekitar 14.15 WIB. Debit air bercampur lumpur menghantam badan jembatan sepanjang 37 meter tersebut.
BACA JUGA:Banjir di Jalur Lahar Semeru, 4 Jembatan Putus Di Candipuro dan Pronojiwo
Jembatan Kali Glidik II terletak di ruas Jalan Nasional link 061 dekat tugu perbatasan Malang-Lumajang Tepatnya di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali, Rakhman Taufik dalam keterangan pers di kantornya menyampaikan penanganan terhadap Jembatan Kali Glidik II akan segera dilakukan.
“Saat ini telah ditugaskan tim survey untuk melakukan investigasi pilar dan sungai serta menyusun gambar kerja,” katanya.
BACA JUGA:Satu Keluarga Meninggal Tertimbun Longsor Di Pronojiwo, Lumajang
Rahman mengungkapkan, jika dimungkinkan secara teknis dan cuaca mendukung, penanganan sementara dilakukan dengan memasang jembatan Bailey sehingga diharapkan dapat dioperasionalkan akhir Agustus 2023. “Perkembangan lebih lanjut akan diinformasikan kemudian,” ungkap Rakhman.
Jembatan Kali Glidik II dibangun pada tahun 1970 dan berumur 53 tahun sebelum hancur. Jembatan ini memiliki total panjang 37 meter dengan lebar 6,80 meter.
Konstruksi jembatan ini berupa Gelagar Baja Permanen dan terdiri dari 3 bentang.(*)