Raup Banyak Keuntungan, Barbie dan Oppenheimer Kuasai Box Office di Pekan Kedua

HARIAN DISWAY – Jumlah penonton seperti tak terbendung. Barbie dan Oppenheimer masih kukuh menguasai puncak box office Amerika pada akhir pekan kedua penayangan film itu. Dalam waktu singkat, jumlah penonton di bulan Juli berhasil menyamai rata-rata penonton sebelum pandemi.

 

Memasuki pekan kedua, Barbie yang dibintangi Margot Robbie dan Ryan Gosling itu memang turun sebanyak 43 persen. Tapi itu lumrah terjadi pada pekan kedua.

 

Meski begitu, film yang disutradarai Greta Gerwig itu masih meraup fulus sangat besar. Yakni, USD 93 juta. Sekitar Rp 1,4 triliun. Angka fantastis untuk pemutaran pekan kedua.

 

BACA JUGA : Film Barbie Bikin Boneka dan Museum Makin Laris di Jerman

BACA JUGA : Barbie Langsung Kalahkan Oppenheimer di Pembukaan Box Office Amerika Utara

 

Menurut Agence France-Presse pada Senin, 31 Juli, Barbie berhasil meraih total pendapatan sebesar USD 351,4 juta di wilayah Amerika Utara. Setara dengan Rp 5,3 triliun.

 

Sedangkan secara global, film tersebut berhasil meraup pendapatan sebesar USD 750 juta atau sekitar Rp 11,3 triliun. Prestasi itu menjadikan Barbie sebagai film terbesar ketiga pada 2023. Peringkat pertama dan kedua adalah The Super Mario Bros Movie dan Guardians of the Galaxy Vol 3.

 

CILLIAN MURPHY sebagai J. Robert Oppenheimer dalam film Oppenheimer menghadapi dilema etis.-Universal Pictures-

 

Sementara itu, Oppenheimer yang tayang berbarengan dengan Barbie juga menunjukkan performa yang luar biasa. Film itu berhasil meraup keuntungan sebesar USD 46,6 juta atau setara Rp 704 miliar di akhir pekan keduanya.

 

Film yang menampilkan Cillian Murphy sebagai J. Robert Oppenheimer, ’’bapak bom atom’’ itu, telah berhasil meraih pendapatan sebesar USD 174 juta. Setara dengan Rp 2,6 triliun. Itu hanya di Amerika utara.

 

Sedangkan pada penayangan box office global, Oppenheimer telah menghasilkan USD 400 juta atau sekitar Rp 6 triliun. Impresif.

 

Keberhasilan Oppenheimer film-film Christopher Nolan, sang sutradara, lainnya. Misalnya Tenet yang mendapatkan USD 365 juta (sekitar Rp 5,5 triliun). Atau Batman Begins yang mencatat pendapatan USD 373 juta (sekitar Rp 5,6 triliun).

 

Fenomena Barbenheimer menciptakan kepadatan di bioskop. Penayangan kedua film itu menjadi akhir pekan terbesar dalam sejarah perfilman. Tiga teratas adalah Avengers: Endgame, Avengers: Infinity War, dan Star Wars: The Force Awakens.

 

Kesuksesan besar Barbie dan Oppenheimer itu berbanding terbalik dengan film-film lain yang tayang di bioskop. Tampak lesu. Film terbaru Disney, Haunted Mansion, hanya mampu meraup keuntungan sebesar USD 24,6 juta atau setara Rp 371 miliar di 3.700 bioskop Amerika Utara.

 

Total pendapatan film yang tayang pada 26 Juli tersebut hanya mencapai USD 33 juta atau setara dengan Rp 498 miliar di pekan pertama penayangan secara global. Penghasilan itu terhitung kecil. Mengingat Disney telah menggelontorkan biaya produksi sebesar USD 150 juta untuk film anak-anak tersebut. Haunted Mansion menampilkan para aktor seperti LaKeith Stanfield, Tiffany Haddish, dan Owen Wilson.

 

Berikutnya ada film independen Sound of Freedom dari Santa Fe Films dan Angel Studios. Ia ada di peringkat keempat box office domestik dengan pendapatan sebesar USD 12,4 juta (sekitar Rp 187 miliar) pada pekan pertama.

 

Film aksi thriller berbiaya rendah itu menimbulkan kontroversi. Ceritanya berkaitan dengan perdagangan seks anak. Sejumlah kritikus mengaitkannya dengan teori konspirasi QAnon. Teori itu mengatakan bahwa ada konspirasi rahasia yang dilakukan oleh sebuah kekuatan besar di luar negara.

 

Di posisi-posisi berikutnya ada Mission: Impossible - Dead Reckoning Part 1 yang dibintangi Tom Cruise. Lalu ada Talk to Me, Indiana Jones and the Dial of Destiny, Elemental, Insidious: The Red Door, dan Spider-Man: Across the Spider-Verse. (Lina Nurmasela)