HARIAN DISWAY – Perempat final Kejuaraan Dunia 2023 di Royal Arena Kopenhagen, Denmark, menjadi hari sedih bagi bulu tangkis dunia.
Sebab, ini adalah kali terakhir pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan berlaga di kejuaraan dunia. Dalam Kejuaraan Dunia 2025 dua tahun lagi, keduanya menyatakan tidak akan terjun lagi.
’’Ini merupakan Kejuaraan Dunia yang terakhir bagi saya. Nggak tahu kalau Ko Hendra mau main lagi,’’ kata Mohammad Ahsan, lalu tertawa. Ia sengaja menggoda pemain yang sudah menjadi partnernya selama satu dekade lebih itu.
BACA JUGA: Terhenti di Perempat Final Kejuaraan Dunia 2023, Ini Penyesalan Gregoria Mariska Tunjung
’’Banyak kenangan indah. Ada menang dan kalah. Bersyukur bisa melewati dan bisa selesai,’’ lanjut Ahsan.
Hendra baru saja merayakan ulang tahun ke-39 pada Jumat, 25 Agustus 2023. Ya, pada hari digelarnya perempat final Kejuaraan Dunia 2023 itu. Tahun depan, kejuaraan dunia tidak digelar. Jadi, edisi selanjutnya adalah 2025.
BIKIN MEWEK, ini pesan The Daddies buat pemain muda Indonesia setelah terhenti di perempat final Kejuaraan Dunia 2023.-PP PBSI-
’’Saya harus realistis. Tahun 2025 saya sudah 41 tahun. Tentunya ini jadi kejuaraan dunia terakhir,’’ ungkap Hendra. ’’Ya enggak tahu kalau masuk (lolos kualifikasi) lagi. Tapi harusnya yang junior yang gantian maju,’’ tutur pemain kelahiran Pemalang, Jawa Tengah, itu lantas tertawa.
BACA JUGA: Nyesek, Fikri/Bagas Kandas di Perempat Final Kejuaraan Dunia 2023, Ini Penyebabnya
Pasangan berjuluk The Daddies itu sudah merebut gelar juara dunia sebanyak tiga kali. Pada 2013, tepat 10 tahun yang silam, keduanya merebut gelar perdana dalam kejuaraan yang diselenggarakan di Tianhe, Tiongkok.
Gelar kedua mereka peroleh setahun sebelum Olimpiade Rio 2016. Tepatnya pada 2015. Kala itu, kejuaraan dunia digelar di Istora Senayan, Jakarta.
Lalu, yang terakhir adalah pada edisi 2019. Ketika mereka baru setahun berpasangan lagi. Lalu mulai menembus jajaran 5 besar dunia lagi. Ahsan/Hendra merebut gelar juara dunia di Basel, Swiss.
BIKIN MEWEK, ini pesan The Daddies buat pemain muda Indonesia setelah terhenti di perempat final Kejuaraan Dunia 2023. Ini adalah kenangan ketika mereka merebut gelar juara dunia pada 2019.-AFP-AFP
BACA JUGA: Hebat! Berbekal Senyuman, Apri/Fadia Pastikan Medali Pertama Indonesia di Kejuaraan Dunia 2023
’’Sebenarnya ada target, tahun ini bisa bawa medali. Tetapi hari ini kami kalah. Ya harus diterima,’’ kata Ahsan.
’’Dulu, saat kecil, cita-cita saya ingin jadi juara dunia. Alhamdulillah, bisa tercapai. Tampil di Kejuaraan Dunia itu akan jadi kenangan indah bagi saya,’’ lanjut pemain berusia 35 tahun tersebut.
Dengan berakhirnya era The Daddies di kejuaraan dunia, yang sedih bukan badminton lovers Indonesia saja. Tapi juga para lawan dan penikmat bulu tangkis di seluruh dunia.
Sejak berpasangan kembali pada 2018, fanbase Ahsan/Hendra justru makin besar. Mereka menjadi idola di kalangan fans-fans baru di Tiongkok dan Asia Tenggara.
BIKIN MEWEK, ini pesan The Daddies buat pemain muda Indonesia setelah terhenti di perempat final Kejuaraan Dunia 2023. Ini adalah kenangan ketika mereka merebut gelar juara dunia pada 2019.-PP PBSI-
Ketenangan mereka, kerendahhatian, dan keramahan mereka menjadikan keduanya cocok dijadikan role model di antara para pemain muda. Belum lagi gaya bermain mereka yang sangat taktis. Tidak banyak mengeluarkan energi, tapi efektif dan mematikan. Tidak banyak pemain senior yang masih bisa juara di usia 30 ke atas.
Banyak sekali pemain negara lain yang sangat ngefans pada The Daddies. Misalnya saja, bintang Tiongkok Liu Yuchen. Juga pasangan Malaysia Ong Yew Sin/Teo Ee Yi. Sementara itu, pemain-pemain Eropa sangat respek kepada mereka.
BACA JUGA: Ahsan/Hendra Mulus ke Babak 16 Besar Kejuaraan Dunia 2023, Tak Ingin Lengah Ditantang He Ji Ting/Zhou Haodong
Ahsan dan Hendra berpesan, para pemain muda harus segera menggantikan peran mereka di timnas Indonesia. Beberapa pasangan sudah mampu bermain bagus sekali di kejuaraan dunia. Namun, mentalitasnya belum cukup untuk bertanding di level tertinggi.
Hal itu diakui dan dimaklumi oleh Ahsan. Karena mencetak juara dunia memang bukanlah hal mudah. Tapi bisa dilakukan.
’’Untuk pemain-pemain ganda putra Indonesia, memang harus kerja keras lagi,’’ kata Ahsan.
’’Cuma memang, untuk jadi juara, pemain muda butuh proses. Orang kan pengennya (pasangan muda) langsung juara. Kan nggak bisa seperti itu juga,’’ tutur pemain asal Palembang, Sumatra Selatan itu.
BACA JUGA: Meski Lolos ke 16 Besar Kejuaraan Dunia 2023, Gregoria Mariska Tunjung Harap-Harap Cemas Hadapi Han Yue
’’Semua pemain ganda putra Indonesia itu pekerja keras. Saya yakin junior saya ini akan bisa bangkit,’’ tegasnya.
Dalam Kejuaraan Dunia 2023, The Daddies terhenti di perempat final. Mereka dikalahkan pasangan Korea Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae dengan skor 19-21 dan 17-21.
Namun, apa pun yang terjadi, mereka sudah menjadi legenda. Terima kasih, Ahsan/Hendra. (*)