SURABAYA HARIAN DISWAY - Ronald Tannur, bisa saja lolos dari jeratan kasus penganiayaan terhadap Dini Sera Afrianti alias Andini, pacarnya. Sebab hingga kini Satreskrim Polrestabes Surabaya belum menemukan bukti yang mengarah pada penganiayaan yang menyebabkan Andini tewas.
Padahal, sudah 15 orang saksi yang dimintai keterangan. Polisi juga sudah mengambil rekaman closed circuit television (CCTV) di 5 lokasi berbeda. Alasan polisi, tidak ada saksi yang melihat langsung perempuan tersebut dianiaya Ronald.
“Kita belum menentukan pelakunya. Sementara ini belum ada yang melihat secara langsung apakah ada penganiayaan terhadap korban. Atau mungkin ada kejadian yang lain yang menyebabkan korban ini meninggal dunia,” ujar Wakasat Reskrim Kompol Teguh Setiawan, Kamis, 5 Oktober 2023.
BACA JUGA: Ronald Tertawa Lihat Andini Lemas di Parkiran Blackhole KTV Club Lenmarc
BACA JUGA: Kabarnya, Kekasih Pengunjung Blackhole KTV Club yang Tewas adalah Anak Anggota DPR RI
Wakasat menyampaikan, pihaknya masih memeriksa para saksi secara intensif. Tidak menutup kemungkinan, saksi-saksi tersebut statusnya naik menjadi tersangka. Bila nantinya mereka terbukti memberi kesaksian palsu.
“Nanti bisa dari alat bukti (pembuktian penganiayaan). Namun, kita masih menunggu hasil otopsi dan hasil penyidikan,” Teguh.
Satu dari 15 saksi yang diperiksa polisi adalah Ronald. Pria yang datang dan pulang bersama-sama dengan Andini dari Blackhole KTV Club.
Seperti diberitakan sebelumnya, Andini tewas dengan luka lebam. Ada dugaan ia dianiaya secara brutal oleh Ronald, kekasihnya.
BACA JUGA: Jenazah Tamu Blackhole KTV Club Lenmarc Diotopsi
BACA JUGA: Pengunjung Blackhole KTV Club Lenmarc Tewas, Ada Luka Lebam dan Lecet, Kata Polisi Karena Sakit Maag
Dimas Yemahura, pengacara keluarga korban, telah melaporkan Ronald sebagai terduga pelaku penganiayaan terhadap Andini. Ronald disebut-sebut sebagai anak anggota DPR RI Komisi IV dari Nusa Tenggara Timur. (*)