El Nino Berakhir April, Segera Digantikan La Nina Pada Paruh Akhir 2024

Selasa 05-03-2024,20:16 WIB
Reporter : Mahisa Gesty
Editor : Taufiqur Rahman

"2019 itu misalnya kondisi tanpa hujan terjadi sampai 259 hari atau berkisar hampir 8 bulan lebih, 8 bulan lebih di NTT. Jadi sangat kering. Waktu itu berbarengan dengan indian ocean dipole (IOD). Kemudian pada tahun 2020-2022 kita ada La Nina 3 tahun berturut-turut, lalu 2023 kita ada El Nino level moderate/ sedang, dan kemudian 2024 kita ada potensi La Nina lagi,” rinci Supari.


Ilustrasi/ Angin Kencang--Pixabay

Menurutnya, saat ini Indonesia lebih sering menghadapi iklim yang ekstrim dibandingkan dengan iklim normal. Oleh karena itu, baik pemerintah maupun masyarakat diharapkan untuk selalu bersiap menghadapi krisis iklim tersebut. Terlebih, potensi iklim yang ekstrim dapat terindikasi dari 6 bulan sebelumnya.

BACA JUGA:Kapan Mulai Turun Hujan? BMKG Prediksi El Nino Masih Berlangsung Hingga Akhir Tahun, Namun Angin Barat Mulai Masuk Akhir Bulan Ini

“Sehingga kita mau tidak mau harus memahami bahwa kondisi iklim apapun yang terjadi, El Nino atau La Nina, itu akan ada bagian dari sektor pangan yang terdampak,” pungkas Supari.(*)

Kategori :