Tak lama, Armor memukul kepala Intan. Spontan, Intan beringsut mundur. Namun, Armor mengejar, lalu menghajar Intan dengan banyak pukulan. Intan yang mantan atlet anggar itu tidak melawan. Dia menangis jongkok di lantai.
BACA JUGA: Kondisi Terkini Cut Intan Nabila, Psikisnya Masih Terguncang, dalam Pengawasan Polisi dan KemenPPPA
BACA JUGA: Heboh KDRT Balqis dari Kapolda sampai Menko
BACA JUGA: Venna Melinda, dari Bucin sampai KDRT
Terakhir, Armor menendang bayi mereka. Kena badan. Bayi itu tampak sangat kaget. Kedua tangan dan kedua kaki bayi seketika terangkat ke atas. Bayi itu menangis ngejer (menggerak-gerakkan kaki dan tangan bentuk gemetaran). Akhirnya Armor keluar kamar, sekaligus keluar rumah.
Setelah video diunggah, spontan viral. Si cantik Intan punya banyak follower. Warganet menyatakan prihatin pada kondisi Intan. Mereka mendukung Intan agar lapor polisi.
Polisi langsung bertindak, mendatangi rumah Intan. Saat tim polisi tiba di sana, Armor sudah pergi. Intan kemudian menjalani visum ke rumah sakit. Hasil visum, ada luka serius di kepala dan punggung. Polisi melacak kepergian Armor.
BACA JUGA: KDRT di Depok Ini Mirip Adegan Film
BACA JUGA: Talak Satu Billar, Kasus KDRT Proses
Hari itu juga Armor ditangkap di sebuah hotel di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Di dalam kamar hotel itu Armor bersama empat pria dan wanita kawan Armor. Polisi menginterogasi Armor. Setelah keterangan dianggap cukup, Armor ditetapkan sebagai tersangka dan langsung diangkut ke Polres Bogor, ditahan.
Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro dalam konferensi pers di Mapolres Bogor, Rabu, 14 Agustus 2024, mengatakan:
”Kami mendapat informasi bahwa ketika petugas mendatangi rumahnya, AT (Armor Toreador) sudah pergi setelah melakukan KDRT. Maka, kami perintahkan tim kami melacak. Segera tangkap, jangan sampai ia kabur lebih lanjut. Karena buktinya (rekaman CCTV) jelas.”
Armor sudah ditahan. Dikenai sangkaan pasal berlapis. KDRT istri dan penganiayaan bayi. Polisi dipuji warganet karena bertindak tegas dan sangat cepat.
Hasil pemeriksaan sementara, diungkap AKBP Rio, HP tersangka direbut korban karena ketika itu tersangka nonton video porno. Saat tersangka ditangkap, HP disita polisi, tapi konten porno yang ditonton sudah dihapus tersangka. Polisi kini melakukan digital forensik untuk membuka kembali konten yang pernah ditonton, kemudian dihapus itu. Ini terkait perkara. Sebagai bukti hukum pemicu KDRT.
Rio: ”Bukti hukum sudah cukup kuat. Pertama, dokumen pernikahan tersangka dan korban. Kedua, rekaman CCTV. Ketiga, screenshot video rekaman CCTV itu. Konten porno di HP itu sebagai bukti pelengkap.”
Dalam interogasi, tersangka mengakui ke polisi sudah melakukan KDRT ke istri lebih dari lima kali sejak pernikahan mereka 2019. Jadi, pengakuan Intan di medsos bahwa dia punya puluhan bukti video KDRT Armor terhadap Intan memang tidak salah. Setidaknya, sangat sering terjadi KDRT.