Polisi Israel juga menembakkan busa dari meriam air ke arah pengunjuk rasa di jalan raya – yang mendorong para demonstran untuk meneriakkan, “Pak Polisi, siapa yang Anda selamatkan?”.
Polisi menangkap 29 orang dengan tuduhan melakukan vandalisme, tindakan tidak tertib, dan menyerang petugas.
Forum Sandera dan Keluarga Hilang mengklaim bahwa sekitar 700.000 orang ikut serta dalam protes di seluruh Israel.
Diperkirakan sekitar 550.000 di antaranya berada di Tel Aviv. Namun, angka ini belum dapat diverifikasi secara independen.
Seorang pengunjuk rasa mengatakan kepada CNN bahwa dia berada di sana untuk menunjukkan dukungannya kepada sepupunya.
Ia menambahkan bahwa jenazahnya dipulangkan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) semalam.
BACA JUGA:Khawatir Perang Makin Besar, Prancis Berusaha Dinginkan Iran dan Israel
"Saya di sini setiap minggu, saya ingin menunjukkan kepada ayahnya dan orang tua lainnya bahwa kami ada untuk mereka," katanya.
"Dan di sisi lain, kami sangat marah kepada pemerintah. Apa yang telah mereka lakukan tidak dapat dimaafkan," lanjut dia.
Di Yerusalem, para pengunjuk rasa menuntut Netanyahu untuk mengundurkan diri saat pemerintah mengadakan rapat kabinet. Eden Kramer, yang menghadiri rapat umum dengan seorang balita, mengatakan bahwa ia berdemonstrasi demi masa depan anak tersebut.
“Kami berharap semua orang turun ke jalan hari ini untuk menyampaikan pesan kepada pemerintah: Kita tidak bisa terus seperti ini,” ujar Kramer.
Penemuan enam mayat sandera menimbulkan pertanyaan besar mengenai kelanjutan negosiasi kesepakatan. Keraguan meningkat atas kesediaan Netanyahu untuk mencapai kesepakatan karena pertentangan keras dari menteri sayap kanan dalam koalisinya.
Beberapa di antaranya mengancam akan meninggalkan pemerintahan jika kesepakatan disetujui.
BACA JUGA:Setelah Haniyeh, Israel Serang Komandan Hamas Haitham Balidi
BACA JUGA:Israel Gelar Rapat Darurat Antisipasi Serangan Balasan Hizbullah