KALI INI rapat kerja dan FGD ketua departemen berbagai fakultas di lingkungan Universitas Airlangga digelar di Labuan Bajo. Rapat kerja dilaksanakan pada 20–23 September 2024 di Hotel Meruorah, Komodo, Labuan Bajo, Flores, NTT.
Suasana rapat kerja (raker) agak berbeda dengan yang sudah-sudah. Sengaja dipilih Labuan Bajo sebagai tempat raker karena sebagai salah satu daerah tujuan wisata premium. Para peserta raker diharapkan juga dapat rehat sejenak dari beban kerja sehari-hari di kampus.
Labuan Bajo di Pulau Flores merupakan gerbang bagi wisatawan Nusantara maupun wisatawan mancanegara yang ingin meneruskan wisatanya ke Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar.
BACA JUGA:Rapat Pleno Senat Akademik Universitas Airlangga (1): Mencari Pemimpin Transformatif Unair ke Depan
BACA JUGA:Rapat Pleno Senat Akademik Universitas Airlangga (2-Habis): Mengejar dan Mendongkrak Reputasi Global
Tema raker yang digelar adalah Transformasi dan Keberlanjutan: Sinergi dalam Meningkatkan Daya Saing Sumber Daya Manusia yang Adaptif dan Resilient. Untuk memastikan Universitas Airlangga mampu mempertahankan prestasi dan bahkan terus meningkat reputasinya di tingkat global, disadari kuncinya berada pada kualitas sumber daya manusia (SDM).
Seluruh civitas academica di lingkungan Universitas Airlangga harus memiliki kemampuan beradaptasi dan tangguh menyikapi tantangan perubahan di dunia internasional.
Lebih dari sekadar memiliki SDM yang berkualitas dari segi tingkat pendidikan, yang dibutuhkan Universitas Airlangga adalah SDM yang memiliki kemampuan yang cair menghadapi perubahan situasi. Pun, tangguh dalam menghadapi tekanan persaingan yang makin kompetitif.
Tidak mungkin Universitas Airlangga hanya mengandalkan pada nama besar dan reputasi. Sebab, semua akan sia-sia jika tidak didukung kualitas SDM yang adaptif dan resilient.
ADAPTIF DAN TANGGUH
SDM berkualitas, per definisi, adalah sumber daya manusia yang menciptakan bukan hanya nilai komparatif, tetapi juga nilai kompetitif yang didukung tiga nilai lebih. Yakni, intelligence, creativity, dan imagination.
SDM yang berkualitas bukanlah seperti robot yang canggih dan didukung kekayaan pengetahuan dan latar belakang pendidikan yang memadai. Namun, lebih dari itu, SDM yang berkualitas harus memiliki kecerdasan, kreativitas, imajinasi dan bahkan hati dan intuisi untuk memahami dinamika lingkungan kerja dan tantangannya.