Tentu, yang paling menonjol adalah saat KH Muhammad Yusuf Hasyim menjadi komandan tempur melawan pemberontakan PKI di Madiun, 18 September 1948. Ia menyelamatkan banyak tokoh dan kiai di wilayah Madiun dan sekitarnya. Seperti Kapten Hambali, KH Ahmad Sahal dan KH Imam Zarkasyi.
Selain itu, Yusuf Hasyim yang memiliki pangkat Letnan Satu juga ikut perang melawan Van Der Plas pada Juli 1947 di Desa Laban, 2 Km ke utara Tebuireng, Jombang.
Ia sempat terkena tembak, tapi masih selamat. Di tahun 1949, Yusuf Hasyim pernah menjadi Komandan Kompi Laskar Hizbullah Jombang untuk menghalau mundur pasukan Belanda di Desa Cukir, Jombang.
Bahkan, di luar itu, masih banyak jasa KH Yusuf Hasyim yang mampu menjadi pemersatu bangsa melalui syiar-syiar agama. Salah satunya menjadi Komandan Banser NU menjelang peristiwa pemberontakan G 30 S/PKI 1965.
Atas segala perjuangannya dalam menyelamatkan negara dan pangkat yang diperoleh, KH Yusuf Hasyim disebut sebagai kiai yang memiliki pangkat militer.
Asisten Administrasi Umum Setdaprov Jatim Akhmad Jazuli yang turut hadir dalam sidang TP2GD Jatim menyebutkan, dari segala perjuangan yang pernah dilakukan, KH Yusuf Hasyim layak untuk diusulkan sebagai Pahlawan Nasional.
”Berdasarkan bukti sejarah yang ada, semoga KH Yusuf Hasyim dapat gelar sebagai Pahlawan Nasional,” katanya. (*)