Kisah Heroik Pahlawan Nasional K.H. Anwar Musaddad dalam Buku K.H. Anwar Musaddad: Di Antara Kokesin dan Hizbullah Priangan

Rabu 19-03-2025,08:00 WIB
Reporter : Guruh Dimas Nugraha
Editor : Guruh Dimas Nugraha

Dengan mentor-mentor hebat itulah Musaddad tumbuh menjadi man of action pada saat situasi genting. Seperti ketika terjadi krisis yang menimpa mukimin di Hijaz akibat PD 2. 

Bersama pengurus Kokesin ia berupaya mencari bantuan di Hijaz dan tanah air. Hubungan baiknya dengan pengurus MIAI yang sebagian merupakan pengrus PSII, memudahkan komunikasi tersebut. 

BACA JUGA:Catatan Buku Toko Buku Abadi: Memanen Bahagia di Pohon Buku

"Ia dan pengurus Kokesin mengelola krisis itu dengan lugas. Seperti menyaring mana yang layak mendapatkan bantuan dan mana yang tidak," ungkap pria 54 tahun itu. 

Pilihannya untuk pulang dengan kapal terakhir, menunjukkan rasa tanggung jawabnya yang besar kepada keselamatan mukimin. 

Tanpa disadari, ia telah melakukan penyelamatan warga Indonesia di luar negeri yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia modern.

BACA JUGA:Apa Itu Stoikisme? Mari Pahami dari Buku Filosofi Teras Karya Henry Manampiring

Pulang ke tanah air, hasratnya hanyalah berdakwah, mengelola majelis taklim dan merintis pesantren luhur. Di mana pun ia berada, selalu ada majelis taklim di masjid yang dekat dengan rumahnya. 

Ketika Pemerintah Bala Tentara Jepang membutuhkan tokoh-tokoh pribumi untuk membantu pemerintahan, Musaddad menjadi pilihan utama yang mewakili Garut. 

Ia menjadi peserta pelatihan ulama angkatan pertama. Ia dipilih menjadi anggota Priangan Syuu Sangi Kai. Lalu diminta pula untuk menjadi Kepala Syuumuka. 

BACA JUGA:Buku 22 Ways to Self-Love yang Ditulis Reffi Dhinar Ini Bantu Perempuan Usir Minder

Ketika Masyumi terbentuk menggantikan MIAI, ia juga menjadi perwakilannya untuk karesidenan Priangan. Dalam kedudukannya sebagai Kepala Syuumuka dan perwakilan Masyumi itulah, sekali lagi sejarah memanggilnya. 

"Saat itu, ia memimpin pembentukan Barisan Hizbullah Priangan. Ia memimpin rapat pembentukan, menyeleksi calon tentara yang akan dilatih, dan melepas mereka saat akan mengikuti pelatihan di Cibarusah," ujar pria yang telah menerbitkan 20 buku tersebut.

Itulah sosok Anwar Musaddad yang terangkum dalam buku Iip berjudul K.H. Anwar Musaddad, Ketua Kokesin dan Pendiri Hizullah Priangan. Buku itu menarik untuk dibaca. Khususnya bagi mereka yang ingin melihat kembali sejarah sosok tersebut berikut perjuangannya. (*)

Kategori :