Hal itu membuat tubuh lebih sulit rileks dan akhirnya berdampak pada kualitas tidur. Ketika tidur terganggu, otak pun kesulitan memulihkan diri secara optimal.
BACA JUGA:Menghilangkan Overthinking dengan Stoikisme
Akibatnya, siklus sulit tidur dan berpikir berlebihan terus berulang. Membuat malam terasa semakin berat dari waktu ke waktu.
Jika dibiarkan terlalu lama, kondisi itu bisa menurunkan daya tahan tubuh. Tidak jarang, overthinking yang terus menerus juga berujung pada munculnya gangguan kecemasan atau gejala depresi ringan.
Meskipun overthinking tidak selalu bisa dihindari sepenuhnya, ada beberapa cara yang bisa membantu untuk menguranginya. Menulis jurnal sebelum tidur bisa membantu mengeluarkan isi kepala dan memberikan rasa lega.
BACA JUGA:Kenali 7 Tanda Stres yang Merusak Tubuhmu dan Cara Jitu Mengatasinya!
Latihan pernapasan atau meditasi ringan juga efektif untuk menenangkan sistem saraf. Menghindari layar ponsel di malam hari penting agar produksi hormon melatonin tetap lancar.
Selain itu, membentuk rutinitas malam seperti membaca buku atau mendengarkan musik bisa menjadi kebiasaan yang membantu pikiran lebih cepat tenang.
Malam seharusnya menjadi waktu untuk beristirahat dan memulihkan diri. Bukan menjadi beban tambahan bagi pikiran. Pahami apa yang terjadi di dalam otak dan perbaiki kebiasaan sebelum tidur. Dengan cara itu, overthinking bisa diredakan. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.