HARIAN DISWAY - Saat malam tiba dan kegiatan mulai berkurang, banyak orang justru mulai merasa pikirannya bekerja lebih keras.
Pikiran-pikiran yang tidak sempat muncul di siang hari tiba-tiba bermunculan. Mulai dari hal-hal sederhana hingga kekhawatiran yang sifatnya lebih dalam.
Ada yang mulai mengingat kesalahan masa lalu, ada yang mulai cemas dengan hari esok, dan ada pula yang terus memutar ulang satu kejadian dalam kepala tanpa henti.
BACA JUGA:Lirik dan Terjemahan Lagu Jjam Milik Stray Kids, Ajak STAY untuk Stop Overthinking
Kondisi itu dikenal sebagai overthinking, dan sering kali muncul justru saat tubuh sedang bersiap untuk istirahat.
Fenomena itu bukan hanya kebetulan. Secara umum, aktivitas otak manusia di siang hari sangat padat. Ada pekerjaan, pertemuan, suara dari lingkungan sekitar, dan berbagai tugas yang menuntut fokus.
Dengan banyaknya gangguan dan tanggung jawab, pikiran teralihkan dari hal-hal pribadi yang lebih mendalam.
BACA JUGA:Overthinking! 5 Rahasia yang Terungkap di Queen of Tears Episode 6, Cheon Da Hye Jahat Banget
Ketika malam datang, suasana menjadi lebih tenang dan tidak ada lagi gangguan dari luar. Dalam kondisi itulah otak mulai memproses hal-hal yang sempat tertunda.
Ruang yang kosong dari aktivitas memberi peluang bagi pikiran untuk membuka kembali hal-hal yang belum selesai dipikirkan.
Malam hari cenderung minim aktivitas fisik dan sosial. Ketika tidak ada interaksi atau kegiatan yang bisa mengalihkan perhatian, suasana hati menjadi lebih rentan terpengaruh oleh pikiran yang muncul tiba-tiba.
BACA JUGA:Mengenal Overthinking yang Merambah Anak Muda
Hal-hal yang sebetulnya bisa dianggap ringan pun bisa terasa berat. Terutama bila sepanjang hari seseorang tidak memberi ruang untuk memproses emosinya. Maka, malam menjadi waktu yang digunakan otak untuk mengangkat semua itu ke permukaan. Sehingga muncullah overthinking.
Overthinking bisa memicu timbulnya stres yang akan menggangu kualitas tidur sehingga berdampak buruk pada kesehatan. -Diabetes.co.uk-Pinterest
Selain itu, stres juga memiliki pengaruh besar dalam memperburuk overthinking. Saat stres, tubuh melepaskan hormon kortisol yang bisa mengganggu ritme alami tidur.