Pendidikan, Pemimpin, dan Kemajuan Bangsa

Selasa 15-04-2025,05:33 WIB
Oleh: Warsono*

HAMPIR semua orang sepakat bahwa kemajuan suatu bangsa sangat dipengaruhi kualitas pendidikannya. Bahkan, Nelson Mandela mengatakan, untuk menghancurkan suatu bangsa, cukup dengan merusak sistem pendidikannya. Dua pernyataan tersebut menunjukkan betapa penting dan strategisnya peran pendidikan terhadap eksistensi suatu bangsa.   

Salah satu indikator kemajuan bangsa juga diukur dari indeks pembangunan manusia (IPM), yang salah satu komponennya adalah pendidikan, di samping ekonomi dan kesehatan. 

Komponen pendidikan diukur dari lama bersekolah yang menggambarkan kompetensi sumber daya manusia.  Makin lama rata-rata sekolah warga negara, mereka akan memiliki kompetensi yang lebih baik untuk  modal bekerja.

BACA JUGA:Catur Pusat Pendidikan ala Mendikdasmen

BACA JUGA:Etika dan Integritas Pendidikan: Pembelajaran dari Polemik Disertasi Bahlil Lahadalia

Saat ini kemajuan bangsa lebih ditentukan oleh kualitas SDM daripada kepemilikan sumber daya alam. Bahkan, pandangan lain menyatakan bahwa karakter menjadi faktor penting dalam menentukan kualitas SDM. Dari sini jelas bahwa berbicara tentang kualitas SDM tidak bisa dilepaskan dari pendidikan.    

Sebagai upaya memajukan bangsa, pemerintah telah mengambil kebijakan  pemerataan pendidikan yang bisa diakses semua anak bangsa dan peningkatan mutu pendidikan di semua level. Dengan pemerataan pendidikan, diharapkan tidak lagi ada warga negara Indonesia yang tidak mengenyam pendidikan. 

Bahkan, dalam rangka pemerataan pendidikan, pemerintah juga telah membebaskan biaya pendidikan untuk sekolah negeri sampai ke jenjang SMP, bahkan di beberapa daerah pembebasan biaya pendidikan tersebut sudah sampai ke level SMA. Dengan pembebasan biaya pendidikan, diharapkan tidak lagi ada alasan bagi orang tua tidak menyekolahkan anaknya.

BACA JUGA:Dilema Moral dalam Pendidikan dan Politik

BACA JUGA:Pergulatan Integritas di Dunia Pendidikan

Upaya peningkatan mutu pendidikan juga terus dilakukan dengan menetapkan standar mutu, perubahan kurikulum, serta peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru dengan memberikan tunjangan sertifikasi. Meski demikian, kondisi Indonesia juga masih berada pada kategori negara berkembang. 

Bahkan, skor PISA murid Indonesia juga belum beranjak di peringkat ke-68 dari 81 negara. Di sisi lain, karakter bangsa yang menjadi unsur penting dari kualitas SDM juga belum baik, yang ditandai dengan perilaku korup, berpikir diagonalistik, serta sikap tidak disiplin.

TIGA AKTOR BAGI KEMAJUAN BANGSA

Ada tiga kelompok peran yang  memengaruhi kemajuan bangsa, yaitu sebagai pemimpin, sebagai warga negara yang produktif, dan warga negara yang cerdas dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara. Ketiganya memiliki peran yang berbeda, tetapi saling mendukung demi kemajuan bangsa.

BACA JUGA:Isu UKT hingga Pendidikan Karakter: Catatan untuk Mendiktisaintek

Kategori :