Yayasan MBN Bantah Tudingan Gelapkan Dana Dapur MBG Kalibata, Nilai Kerugian Capai Hampir Rp 1 miliar

Sabtu 26-04-2025,11:36 WIB
Reporter : Aiska Safna Fitri*
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY – Yayasan Media Berkat Nusantara (MBN) membantah tudingan terkait dugaan penggelapan dana dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang beroperasi di Kalibata, Jakarta Selatan dengan nilai kerugian mencapai hampir Rp 1 miliar.

Bantahan tersebut disampaikan oleh kuasa hukum Yayasan MBN, Timothy Ezra Simanjutak, dalam konferensi pers di Kalibata pada Jumat, 25 April 2025.

“Tidak sesuai dengan tuduhan penyelewengan dana. Itu jauh panggang dari api, sangat jauh, gitu ya,” ujar Timothy.

Timothy menjelaskan, memang benar pihak yayasan telah menerima dana dari Badan Gizi Nasional (BGN) untuk pembayaran operasional dapur MBG Kalibata dan ia menegaskan kembali bahwa tidak ada penyelewengan dana oleh Yayasan MBN.

BACA JUGA:Dapur MBG Prabowo di Kalibata Rugi Hampir Rp 1 Miliar, 65.000 Porsi Belum Dibayar!

BACA JUGA:Dapur MBG Kalibata Kembali Beroperasi, Langkah Hukum dengan Yayasan MBN Masih Tetap Berlanjut

Namun, hingga saat ini dana tersebut belum dicairkan karena masih diperlukan penyelarasan dokumen pendukung, khususnya invoice atau bukti pengeluaran dari pihak dapur.

“Akan tetapi terdapat perbedaan pendapat terkait perhitungan,” ucap Timothy.

Ia menjelaskan bahwa Yayasan MBN membutuhkan data-data yang kompleks, yakni data pendukung yang transparan dan akuntabel dari dapur MBG Kalibata, namun ia menyebut dokumen tersebut belum juga diserahkan oleh pihak dapur.

“Yayasan MBN memegang prinsip itikad baik, yaitu menjaga satu rupiah yang ada di rekening. Saya ulangi menjaga satu rupiah uang negara di rekening,” tegasnya.

BACA JUGA:Lapor: Uang Makan Bergizi Gratis (MBG) Diembat

Timothy mengatakan bahwa Yayasan MBN ingin mengutamakan prinsip kehatian-hatian, apalagi ini adalah uang negara yang harus dipertaruhkan.

“Jadi kita mencegah. Karena ini proyek nasional dan harus didukung,” ucap Timothy.

Yayasan MBN mengaku telah mengirimkan surat undangan resmi kepada pihak dapur MBG Kalibata guna membahas persoalan ini. 

Namun, pertemuan tersebut belum terealisasi karena adanya permintaan penjadwalan ulang dari pihak dapur.

Kategori :