HARIAN DISWAY – Jelang musim haji, biasanya banyak oknum yang memanfaatkan untuk tipu-tipu. Salah satu yang paling marak adalah penawaran ibadah haji menggunakan visa nonhaji.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief pun mengimbau kepada warga Indonesia untuk tidak tertipu dengan tawaran itu.
BACA JUGA:Haji 2025: Slot Penerbangan Penuh, 36 Kloter akan Dipulangkan via Madinah
Menurutnya, regulasi yang diterapkan oleh Kerajaan Arab Saudi sangat ketat, dan warga Indonesia perlu menyadari adanya larangan penggunaan visa selain visa haji.
Imbauan tersebut disampaikan Hilman seusai melepas keberangkatan lebih dari 300 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi pada gelombang pertama di Asrama Haji Pondok Gede, Senin, 28 April 2025.
Para petugas tersebut akan bertugas di Daerah Kerja (Daker) Bandara dan Daker Madinah.
BACA JUGA:PPIH Kemenag Pastikan Tidak Ada Jemaah Haji Ilegal
“Saya dihubungi Kementerian Haji dan Umrah Saudi bahwa Pemerintah Indonesia diminta berpartisipasi menyampaikan awarness atau kesadaran terkait dengan larangan penggunaan visa selain visa haji,” tegas Hilman.
Menurut Hilman, pemerintah Saudi telah menerima laporan bahwa banyak orang tertipu dengan tawaran visa nonhaji.
“Ada banyak orang yang tidak tahu, dijanjikan berangkat ke sana (Saudi), (dikatakan) visanya sudah dikeluarkan, padahal bukan visa haji,” sebutnya.
BACA JUGA:Kemenag Ingatkan Petugas Haji: Fokus Layani Jemaah, Jangan Pamer di Medsos
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi juga sangat tegas terkait masalah itu. Mereka wanti-wanti betul agar jangan sampai hal tersebut terjadi di Indonesia.
Kerajaan Saudi, kata Hilman, sangat ketat dalam penerapan regulasi. Mereka berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik tahun ini dengan memastikan tidak ada visa selain visa haji yang digunakan untuk keberangkatan jemaah.
BACA JUGA:Lepas Petugas Haji Indonesia ke Tanah Suci, Hilman Latief: Dedikasikan Diri Layani Jemaah
“Mereka begitu disiplin, begitu ketat terhadap regulasinya. Karena itu untuk menunjukkan complainment atau tingkat kepatuhan kita terhadap regulasi di Tanah Air dan Tanah Suci, kita harapkan sudah tidak ada lagi visa selain visa haji,” jelas Hilman.