Efek Zeigarnik, Cara Otak Menyimpan Pekerjaan yang Belum Usai

Rabu 30-04-2025,19:00 WIB
Reporter : Susi Laksmita Pratiwi*
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Pernahkah Anda merasa sulit berhenti memikirkan sesuatu yang belum selesai, seperti pekerjaan kantor, novel menarik yang baru Anda baca setengahnya, atau bahkan ending film yang menggantung?

Jika iya, artinya Anda pernah merasakan langsung apa yang disebut sebagai Zeigarnik Effect. Efek psikologis ini menjelaskan mengapa otak kita cenderung mengingat pekerjaan yang belum tuntas dibandingkan yang sudah selesai.

Apa Itu Efek Zeigarnik?


Bluma Zeigarnik menemukan bahwa otak lebih mudah mengingat tugas yang belum rampung dibandingkan yang sudah selesai.-dimaberlinphotos-

Efek Zeigarnik pertama kali diperkenalkan oleh Bluma Zeigarnik, seorang psikolog asal Rusia. Dalam penelitiannya yang diterbitkan pada tahun 1927 dalam jurnal Psychologische Forschung, ia menemukan bahwa orang lebih mudah mengingat tugas yang belum selesai daripada tugas yang telah selesai. 

BACA JUGA: 7 Kebiasaan Negatif yang Dapat Merusak Otak

Fenomena ini muncul dari pengamatan terhadap para pelayan yang lebih mudah mengingat pesanan pelanggan yang belum dibayar dibandingkan dengan pesanan yang sudah selesai dibayar.

Efek ini menunjukkan bahwa ketidakselesaian menciptakan ketegangan mental yang mendorong otak untuk terus fokus pada tugas tersebut hingga dianggap selesai.

Berikut beberapa contoh bagaimana Efek Zeigarnik muncul di kehidupan sehari-hari:

  • Terus teringat pesan yang belum dibalas
  • Merasa gelisah karena belum menyelesaikan serial TV yang sedang ditonton
  • Tidak bisa fokus karena ada tugas mendesak yang belum dikerjakan
  • Tidak tenang setelah bertengkar dengan seseorang tanpa penyelesaian

BACA JUGA: Mengenal Fenomena Intrusive Thougths, Ketika Otak Mengusik, dan Tubuh Mengikuti

Bagaimana Cara Kerjanya?


Ketegangan mental membuat otak terus menyorot tugas yang belum selesai, menjadikannya sulit dilupakan.--Getty Images Signature

Efek Zeigarnik bekerja karena keterbatasan memori jangka pendek kita. Otak hanya bisa menyimpan sejumlah kecil informasi dalam waktu terbatas, dan untuk mempertahankannya, kita perlu terus mengulang atau memikirkannya kembali. Proses ini membutuhkan usaha mental yang tidak sedikit. 

Ketika kita memiliki tugas yang belum selesai, otak secara otomatis menaruh perhatian lebih besar pada tugas tersebut. Ketegangan kognitif yang muncul membuat kita cenderung terus-menerus memikirkan pekerjaan itu, baik secara sadar maupun tidak sadar.

Dengan kata lain, otak “menarik” kembali informasi tersebut ke permukaan agar tetap aktif dalam pikiran kita sampai tugas tersebut diselesaikan.

BACA JUGA: 3 Penyebab Brain Frog dan 3 Cara Mengatasinya

Menariknya, efek ini tidak hanya berlangsung dalam jangka pendek. Tugas atau tujuan besar yang belum tercapai, seperti pendidikan yang belum rampung, juga bisa terus menghantui pikiran dalam jangka panjang. Rasa belum selesai itu membuat kita sulit benar-benar melepaskannya dari ingatan.

Kategori :