Mijn Roots Mencari Orang Tua Kandung: Ayah Tak Mau Melepaskanmu, Nak! (13)

Mijn Roots Mencari Orang Tua Kandung: Ayah Tak Mau Melepaskanmu, Nak! (13)

Olvi Jasinta dan sang ayah Erens Mokalu dalam pertemuan 2001.-Dok Pribadi Olvi Jasinta-


Olvi Jasinta (dua dari kanan) berfoto bersama tim Harian Disway, Ana Maria, dan Bob Schellens di Eastwood Citraland, Selasa 2 Agustus 2022.-Miftahul Rozaq/Harian Disway-

Kondisi ibunyi makin buruk. Sudah sekarat. Momentum itu mereka manfaatkan untuk membujuk sang ayah untuk merelakan Olvi dirawat pasangan Belanda tersebut.

Kalimat yang selalu mereka ucapkan adalah: Anak adopsi akan mendapatkan kehidupan lebih layak di Belanda. Jangan khawatir. Biaya rumah sakit juga akan dilunasi. Tentu ada kompensasi uang sebagai imbalan.

Negosiasi dan lobi-lobi terkait adopsi dilakukan pada saat sang ibu masih hidup. Sebagai orang tua, mereka tak mau begitu saja merelakan sang putri diadopsi ke negeri yang jauh.

Ibu mana yang mau merelakan buah hatinyi. Ayah mana yang mau melepas bayi lucunya ke orang lain. Sekuat tenaga pasti akan diperjuangkan. ”My parents were not rich, but they were able to raise me (orang tuaku bukan orang kaya, tapi mereka mampu membesarkanku, Red),” kata bungsu di antara empat bersaudara itu.

Namun, takdir menyatakan bahwa sang ibu harus kembali ke Sang Pencipta pada 1 Januari 1976. Sepekan setelahnya, tekanan dan lobi-lobi makin deras. Mereka begitu ngotot untuk mengambil Olvi.

Tekanan bertubi-tubi. Suasana hati sang ayah kalut seusai ditinggal belahan jiwa. Upaya hingga paksaan itu akhirnya berhasil. Sang ayah dipaksa menandatangani surat pernyataan pelunasan rumah sakit tersebut. 

Perawat dari RS Budi Setia di Langowan tidak setuju terhadap adopsi itu. Dia berusaha mencegah dan meyakinkan agar sang ayah membatalkan semua prosesnya.

Namun, perawat dari Belanda yang juga bekerja di RS yang sama berpendapat lain. Dia menegaskan bahwa adopsi harus dilanjutkan sesuai kesepakatan. 

Sang ayah berada di posisi sulit. Bimbang. Naluri menuntunnya untuk membatalkan proses adopsi tersebut. Olvi harus tetap di tanah air: Indonesia.  (Salman Muhiddin)

 

Tiba-Tiba Olvi Menghilang. BACA BESOK!

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: