Mijn Roots Mencari Orang Tua Kandung: Amini Takut Meilany Marah (61)

Mijn Roots Mencari Orang Tua Kandung: Amini Takut Meilany Marah (61)

Masa kecil Meilany di Belanda yang diabadikan dalam tiga foto. Sejah kecil senyumnyi selalu sumringah, namun ada kesedihan mendalam karena pencarian orang tua kandung di Pasuruan belum berhasil.-Dok Meilany-

Meilany mendapatkan kisah lengkap dari Sudirnoto, adik Amini. Kisah tanpa sensor dan diceritakan tanpa beban. Namun, muncul pertanyaan, mengapa dia tidak pernah mendapat cerita itu dari Amini? Sebelum Amini meninggal pada 2017, mereka pernah video call.

Meilany mengusap pipinyi yang sudah basah. Hari itu, Minggu, 21 Agustus 2022, dia tak menyangka bisa mendapatkan kisah secara gamblang. Amini memang ibu angkatnyi. Fakta tersebut tidak disampaikan suami Amini, yakni Atemon, saat mereka berkunjung ke rumahnya.

Nama adik Amini itu Sudirnoto: pria yang duduk di kursi roda. Di seri sebelumnya kami tak menyebutkan nama dia.

Meilany begitu yakin bahwa Sudirnoto berkata jujur. Ia tidak berbelit. Kronologi yang diceritakan juga pas dan tidak melompat-lompat.

Hanya, dalam hatinyi masih ada banyak perasaan mengganjal. Dia penasaran mengapa Amini tidak menceritakan fakta kebenaran itu sejak dulu, saat mereka terhubung secara virtual. Fakta bahwa dia hanya anak angkat itu baru terjawab sekarang. 

”Aku hanya sedikit bingung mengapa Ibu Amini tidak bercerita bahwa aku adalah anak angkatnyi ketika dia tahu bahwa DNA kami memang tidak cocok,” ujar Meilany dengan sorot mata penuh penasaran. 

Melihat kebingungan itu, Sudirnoto mengatakan bahwa Amini tidak bermaksud untuk berbohong. Dia takut Meilany marah.


Kisah adopsi Meilany didapatkan secara utuh lewat adik mendiang Amini (kiri) dan istrinya saat ditemui di Pasuruan 21 Agustus 2022.-Lady Khairunnisa/Harian Disway-

Amini bingung, takut, ragu, dan merasa sangat bersalah karena sudah membiarkan Meilany diambil orang lain. Jangan lupakan juga soal kendala bahasa. Menerangkan hal sebenarnya lebih sulit.

”Mbak Amini itu selalu nangis banget kalau ingat Meilany. Dia merasa bersalah, kenapa kok dulu dia nggak ngerawat bayi itu aja,” kata Suparmi, adik ipar Amini, di ruang tamu rumahnyi di Pasuruan. 

Keluarga Amini juga mengungkapkan bahwa Atemon memang pernah merantau jauh ke Timor Timur. Karena itulah, ia tak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan Meilany.

Makin banyak cerita yang ia dengar, makin memerah mata Meilany. Banyak sekali pertanyaan yang terjawab sore itu. Kaget, sedih, lega, semua bercampur jadi satu. 

Saat tim Mijn Roots menemukan alamat Amini, Meilany sempat mengira bahwa dirinyi sudah menemukan orang tua kandungnyi. Namun, DNA tidak bisa berbohong. 

Kendati begitu, hati kecilnyi mengatakan bahwa dirinyi sangat bersyukur bisa bertemu dengan orang-orang baik yang sudah mau merawatnyi ketika masih bayi.

”Aku sangat bahagia dan terharu bisa ada di rumah ini lagi, rumah yang dulu pernah menjadi tempatku lelap di dekapan Ibu Amini. Aku juga merasa Ibu Amini adalah sosok yang sangat baik. Aku berterima kasih karena dia sudah mau merawatku walau hanya sesaat,” ujar Meilany sembari meneteskan air mata. (Lady Khairunnisa-Salman Muhiddin) 

Bolehkan Aku ke Makam Amini!. BACA BESOK!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: