Sinopsis Film Buya Hamka Tayang Perdana 20 April 2023, Biaya Make Up Tembus Rp 3 Miliar

Sinopsis Film Buya Hamka Tayang Perdana 20 April 2023, Biaya Make Up Tembus Rp 3 Miliar

Film Buya Hamka Volume I Siap Tayang 20 April 2023-Falcon Pictures-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Trailer film Buya Hamka resmi dirilis Kamis, 23 Maret 2023, pukul 17.00 WIB. Dengan cuplikan berdurasi hampir 6 menit itu, terdapat bocoran terkait 3 volume film tersebut. Volume pertamanya bakal tayang 20 April 2023.

 

Film ini digarap bersama Falcon Pictures, Starvision dan bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Proyek film Buya Hamka telah disiapkan selama 9 tahun sejak Din Syamsuddin menjabat sebagai Ketua MUI tahun 2014 lalu.

 

BACA JUGA:Baznas Surabaya Buka Program Beasiswa Khusus Santri

BACA JUGA:Kumpulan Pepatah Tiogkok tentang Kesabaran

 

“Saya dulu bikin 1 film tidak sampai Rp 1 miliar, tapi di film Buya Hamka ini untuk biaya make up saja hampir Rp 3 miliar dan itu diiyakan oleh produser," Ucap Fajar Bustomi selaku Sutradara saat konferensi pers di Epicentrum Rasuna Said Jakarta Selatan, Kamis (23/ 3).

 

Pemain film kelas atas seperti Vino G Bastian, Laudya Cynthia Bella, Donny Damara, Desy Ratnasari, Ayu Laksmi, Reza Rahardian, Anjasmara, hingga Mawar De Jongh turut tampil di film tersebut.

 


Ilustrasu Buya Hamka.-Suara Muhammadiyah-

 

Selain diperankan oleh artis ternama, film itu disaksikan oleh KH Ma'ruf Amin selaku Wakil Presiden Republik Indonesia beserta istri pada pemutaran film untuk kalangan terbatas, Selasa, 21 Maret 2023. “Anjuran saya supaya masyarakat menonton film ini karena banyak pelajaran yang bisa dijadikan tauladan dan bisa menginspirasi kita semua,” tutur Ma'ruf Amin usai menyaksikan film biopik tersebut.

 

Film Buya Hamka awalnya memiliki durasi 7 jam hingga akhirnya diputuskan menjadi 3 bagian dan ketiganya diperkenalkan melalui cuplikan yang telah dibagikan di laman youtube Falcon Pictures.

 

Pada Volume pertama, menceritakan saat Hamka menjadi pengurus Muhammadiyah di Makassar dan berhasil memberikan kemajuan yang pesat bagi organisasi tersebut. Hamka juga menulis sastra koran dan cerita romannya yang disukai oleh pembacanya.

 

BACA JUGA:Buat yang Sudah Nonton : Losmen Melati 2023 yang Masih Penuh Teka Teki. Akankah Pada Sequelnya Terbongkar Seluruh Misteri?

BACA JUGA:Sutradara Shazam Fury of the Gods Kapok Bikin Film Superhero, Duitnya Seret!

 

Hingga akhirnya Hamka diangkat menjadi pemimpin redaksi majalah Pedoman Masyarakat dan beliau sekeluarga pindah ke Medan. Posisi ini membuat Hamka bermasalah dengan pihak Jepang dan redaksi tersebut harus ditutup karena dianggap berbahaya.

 

Kehidupan keluarga Hamka pun terguncang saat salah satu anak mereka meninggal karena sakit. Hamka pun berusaha melakukan pendekatan pada pihak Jepang namun dianggap sebagai penjilat dan dimusuhi hingga Hamka diminta mundur dari jabatan pengurus Muhammadiyah.

 

Pada Volume kedua, menceritakan kejadian setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945. Juga ancaman agresi ke-2 dari tentara sekutu muncul. Saat itu Hamka memutuskan untuk berkeliling pelosok Medan mengabarkan betapa pentingnya persatuan antara masyarakat (tokoh agama) dan pihak militer Indonesia.

 


Cuplikan film Buya Hamka.-Falcon Pictures-

 

Namun hal tersebut membuat Hamka terkena tembak dan untungnya ia selamat dan akibat usahanya tersebut, Hamka pindah ke Jakarta dan mendirikan Al-Azhar dan sempat difitnah terlibat dalam usaha pemberontakan Soekarno.

 

Buya ditangkap dan disiksa untuk menandatangani surat pengakuan, tapi Hamka bertahan dan mendapatkan hikmahnya untuk membuat tafsir AlAzhar.

 

Di jilid ketiga, memperkenalkan Hamka saat masih menjadi anak-anak yang tumbuh besar di Maninjau, Sumatera Barat. Sejak kecil, Hamka memiliki minat terhadap tradisi dan sastra hingga mengabaikan pendidikan di pesantren.

 

BACA JUGA:Sambut Ramadan Bersama Vasa Touch

BACA JUGA:Proyek Flyover Aloha, Tutup Pintu Perlintasan Kereta Api, Usai Lebaran

 

Hamka kecil sering berbentur dengan ayahnya hingga ketika ibunya memilih cerai, ayahnya semakin keras. Hamka memutuskan pergi belajar berorganisasi dan manasik haji ke Mekkah dengan usahanya sendiri hingga mendapatkan misi terbesar untuk membangun Islam di Indonesia.

 

Namun, hal itu tidak dilakukan karena ayahnya meragukan kemampuan Hamka. Di tengah keresahannya, Hamka bertemu dengan Siti Raham seorang perempuan luar biasa yang menjadi sumber inspirasi romansa terbesar dalam hidupnya. (Jessica Laurent)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: