Ngobrol Ekonomi dengan Bank Permata Surabaya, Investasi Jatim hingga Dampak Pilpres

Ngobrol Ekonomi dengan Bank Permata Surabaya, Investasi Jatim hingga Dampak Pilpres

Suasana ruang pelayanan Bank Permata di Jalan Panglima Sudirman, Surabaya.-Wawan-Harian Disway

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Bank Permata Surabaya menggelar diskusi ekonomi, Rabu 17 Mei 2023 di kantor mereka, Jalan Panglima Sudirman, Surabaya. Ekonom Bank Permata Josua Pardede jadi narasumber utamanya.

 

Ia menyampaikan pertumbuhan ekspor yang mencapai dua digit. Angkanya mencapai 10 persen, sejak 2021 hingga 2023. Di sisi lain, harga komoditas yang cenderung naik, dibandingkan dengan sebelum pandemi.

 

Konsumsi rumah tangga atau masyarakat didominasi makanan dan minuman (mamin) sebesar 4 persen. "Tapi, ketika pandemi, belanja transportasi dan komunikasi yang biasanya tinggi, harus mengalami adanya perlambatan.

BACA JUGA:Calo Online Merajalela, Tiket Coldplay Dijual Rp 60 Juta

BACA JUGA:Dua Buku Pegangan Inklusi Gratis untuk Para Orang Tua dan Guru Diluncurkan

Glenn Ranti, Head Corporate Communication Permata Bank menilai kebangkitan ekonomi diawali oleh keberhasilan pemerintah dalam pengendalian Covid-19. Pencabutan PPKM membuat berbagai sektor yang sempat mati suri, bisa bangkit lagi.

 

"Termasuk dengan restoran dan hotel, itu yang terus menggeliat sampai saat ini," kata Josua. Momen libur lebaran, natal dan hari libur lainnya juga membuat sektor pariwisata menggeliat.

 

Perekonomian juga tak bisa dilepaskan dengan suasana politik. Josua lebih memilih menunggu hasil Pemilu 2024, mendatang. Karena, posisi dari perbankan akan mengikuti arah kebijakan presiden baru.

 

Saat ini sudah ada tiga nama bakal calon presiden beserta partai koalisinya. Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan jadi calon terkuat. Arah kebijakan ekonomi para bacawapres masih belum terbaca oleh investor.

 

Karena itulah, Josua meyakini bahwa situasi politik bakal memengaruhi iklim investasi setahun ke depan. "Namun, pada prinsipnya, Bank Permata sepenuhnya akan mendukung pemerintah dalam meningkatkan ekonomi berbagai sektor," lanjutnya.

 

Josua menilai, ada dua sektor ekonomi yang akan terdampak suasana pemilu. Misalnya, pertumbuhan ekonomi sektor konsumsi masyarakat yang akan naik. Sebaliknya, sektor investasi bakal melambat. Pengusaha bakal menunggu hasil pilpres. "Tapi, ini tidak signifikan (penurunan investasi,Red), ya," lanjut Josua.

 

BACA JUGA:Babinsa Inspiratif Sertu Irfan Yusroni, Dirikan Angkringan dan Berdayakan Pemuda Putus Sekolah

BACA JUGA:Tim 3 Terhambat Medan Berat, Tim 4 Lancar Jaya

Josua optimis, pertumbuhan ekonomi di Jatim terus meningkat. Seiring dengan proyek hilirisasi freeport di wilayah Gresik. Lokasinya, dianggap strategis untuk menarik investor baru. Kehadirannya juga bakal menguntungkan perusahaan manufaktur di kawasan Industri Gresik itu.

 

"Semoga smelter lekas rampung, tahun depan. Kami sudah berkeliling ke sana, melihat banyak manufaktur yang mulai tumbuh," tandas Josua. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: