IKORTI Pengwil Jatim Gelar Sosialisasi dan Pemeriksaan Maloklusi Kepada 500 Siswa SMPN 2 Probolinggo

IKORTI Pengwil Jatim Gelar Sosialisasi dan Pemeriksaan Maloklusi Kepada 500 Siswa SMPN 2 Probolinggo

IKORTI Pengwil Jatim dan IKA Ortodonti UNAIR menggandeng PDGI Probolinggo dalam program pengabdian masyarakat dengan melakukan pemeriksaan Maloklusi kepada 500 Siswa SMPN 2 Probolinggo, Sabtu, 20 Mei 2023--

PROBOLINGGO, HARIAN DISWAY - IKORTI Pengwil Jatim bersama IKA Ortodonti UNAIR menggandeng PDGI Probolinggo dalam program pengabdian masyarakat. Mereka melakukan sosialisasi dan pemeriksaan Maloklusi dan konsultasi kawat gigi kepada 500 Siswa SMPN 2 Probolinggo. 

Ortodonti merupakan bidang kedokteran gigi yang mengoreksi tentang tumbuh kembang gigi dan rahang yang tidak rapi atau disebut dengan Maloklusi.

Dalam permasalahan tersebut diperlukan adanya perawatan khusus yang memfokuskan pada Maloklusi.

Saat ini, kebutuhan perawatan ortodonti semakin meningkat dan masyarakat juga banyak memperhatikan kondisi giginya. Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman yang dibagikan oleh para dokter gigi terkait perawatan ortodonti

Ketua IKORTI Pengwil Jatim, Dr. drg. Arya Brahmanta, Sp. Ort menjelaskan, siswa SMP merupakan masa peralihan masa anak menuju remaja. Mereka membutuhkan pengetahuan dan pemeriksaan maloklusi sedini mungkin. Sebab hal tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan gigi berikutnya.

Melalui kegiatan ini, drg Arya berharap para siswa SMP dapat mengetahui lebih dalam tentang Maloklusi dan Ortodonti serta bagaimana penanganannya. Sehingga susunan gigi akan rapi dan berfungsi dengan baik.


Sosialisasi dan Penyuluhan terkait Maloklusi dan perawatan ortodonti yang diikuti oleh 500 Siswa SMPN 2 Probolinggo pada Sabtu, 20 Mei 2023--

"Alhamdulillah berjalan lancar, dan para siswa SMPN 2 Probolinggo sangat antusias. Dari hasil pengisian kuisioner pre dan post terhadap materi penyuluhan, didapatkan peningkatan pengetahuan tentang Ortodonti," ujar drg. Arya.

Setelah kegiatan sosialisasi, para siswa mengikuti pemeriksaan rongga mulut untuk menentukan klasifikasi maloklusi.

Mereka juga mendapatkan konsultasi gratis dengan 80 dokter gigi spesialis Ortodonti. Dalam konsultasi tersebut, para siswa mendapatkan penjelasan terkait bagaimana perawatan yang tepat dan penanganan yang dapat diambil ke tahap berikutnya. (Jessica Laurent) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: