Film Pesantren Diputar di Wisma Jerman, Luruskan Kesalahpahaman Tentang Islam dan Dunia Pesantren
Direktur Wisma Jerman, Mike Neuber, memberikan sambutan terkait film "Pesantren".-Syahrul Rozak Yahya-
"Dengan adanya roadshow ini, kami berharap lebih banyak penonton yang terinspirasi film Pesantren, mendapat perspektif baru tentang toleransi beragama, dan memberikan pengalaman yang menyejukkan,” ungkap Ajeng Parameswari, President of Bioskop Online.
BACA JUGA:BTS Berulang Tahun ke-10, Polisi Kerahkan 600 Personel Untuk Amankan Perayaan
BACA JUGA:Disway Business Forum: Family Constitution Penting Dibuat sebelum Konflik
Ajeng hadir dalam talkshow film Pesantren secara online, bersama Diding, tokoh dalam film tersebut. Diding memaparkan bahwa Pesantren Al-Islamy Kebon Jambu mengajarkan para santrinya untuk menghargai perbedaan pendapat.
"Semakin banyak mengaji kitab-kitab, maka orang akan semakin tahu. Bahwa dalam Islam terdapat berbagai pendapat. Setiap orang dikaruniai akal. Kita bisa berpendapat, tapi jangan halangi orang yang berbeda," ungkap diding seperti yang ia ajarkan pada para santri.
Film yang dirilis sejak 2019 itu berhasil meraih penghargaan sebagai film dokumenter terbaik dalam International Documentary Film Festival di Amsterdam. Pesantren telah merambah dunia internasional. Seperti kata Mike, film itu merupakan upaya untuk meluruskan berbagai kesalahpahaman tentang Islam dan dunia pesantren. (Guruh Dimas Nugraha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: