Kecerdasan Buatan yang Semakin Marak di Kehidupan (4) : Unair Bikin Prodi AI, UK Petra Rancang Supercomputer

Kecerdasan Buatan yang Semakin Marak di Kehidupan (4) : Unair Bikin Prodi AI, UK Petra Rancang Supercomputer

KECANGGIHAN VR Pico yang ada di Laboratorium Petraverse ditunjukkan oleh Glen Ricardo (kiri), staf laboratorium-Julian Romadhon-Harian Disway-

Di Surabaya, tak cuma Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang beradaptasi dengan perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI). Universitas Airlangga dan Universitas Kristen Petra pun sama. Keduanya mulai mengakrabkan diri dengan kecerdasan buatan itu.

 

SEBELUM menjamurnya penggunaan berbagai platform AI, Unair sudah ambil ancang-ancang lebih dulu. Yakni dengan mendirikan Program Studi Teknik Robotika dan AI (TRAI) pada 2020 lalu. Bernaung di fakultas yang juga baru: Fakultas Teknologi Maju dan Multidisplin (FTMM).

 

Prodi TRAI itu bahkan menjadi satu-satunya di Indonesia. Daya serap penerimaan mahasiswa baru juga lumayan. Tiga tahun terus meningkat. Total mahasiswa hingga kini mencapai 265 orang.

 

Tentu saja ini menunjukkan betapa gairah anak-anak muda terhadap teknologi AI begitu tinggi. Betapa Generasi-Z memang generasi yang sama sekali baru. Literasi mereka pun tak bisa diremehkan.

 

"Ada maba yang tertarik pilih prodi ini karena mereka habis baca buku Homo Deus," ujar Kepala Prodi FTMM Purbandini saat ditemui di kantornya, di lantai 8 Gedung Kuliah Bersama Unair Kampus C pada Kamis, 22 Juni 2023.

 

BACA JUGA : Kecerdasan Buatan yang Semakin Marak di Kehidupan (3) : ITS Kolaborasikan Teknologi AI dengan Robot

BACA JUGA : Kecerdasan Buatan yang Semakin Marak di Kehidupan (2) : AI ”Menyelusup” ke Kampus

 

Homo Deus adalah salah satu masterpiece karya Yuval Noah Harari. Seri lanjutan dari buku Sapiens yang juga menghebohkan sebelumnya. Dalam Homo Deus itu, Yuval membahas peran teknologi dalam evolusi dan masa depan manusia. 

 

Terutama menggambarkan kesuksesan manusia mengatasi tantangan biologis. Bahkan mampu meningkatkan harapan hidup, mengatasi kelaparan, dan mengurangi penyakit melalui perkembangan teknologi medis dan pertanian. 

 

"Sangat relevan dengan AI yang memang terus dikembangkan saat ini," tambah Purbandini. Karena itulah, dia juga optimistis Prodi TRAI bakal laku keras. Tahun ini pun akan dibuka kuota 100 mahasiswa baru.

 


EKSPERIMEN ROBOTIKA oleh mahasiswa Program Studi TRAI Universitas Airlangga.-Julian Romadhon-Harian Disway-

 

Meski baru lahir, Prodi TRAI ini diampu oleh dosen-dosen yang kompeten. Terutama di bidang robotika. Bahkan beberapa dosen saat ini sedang lanjut kuliah di luar negeri.

 

Para mahasiswa difokuskan untuk melahirkan karya robotika yang berbasis AI. Tentu, yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Misalnya, saat pengabdian masyarakat di Pasuruan beberapa waktu lalu.

 

Mereka meluncurkan alat pemberian pupuk autonomous untuk tanaman hidroponik. Dengan sentuhan AI, alat itu bisa menakar jumlah pupuk yang diberikan ke tanaman. Termasuk juga waktunya. 

 

Semua dilakukan tanpa remote. Bahkan alarm akan berbunyi begitu pupuk di tandon sudah habis. Hasilnya, tanaman bisa lebih produktif.

 

"Itu yang bikin AI berbeda dengan robot biasa. Kita tinggal memasukkan data apa saja, robot akan beroperasi sendiri," tandas perempuan jebolan ITS itu. Alat siram pupuk autonomous ini bakal dikembangkan lagi. Yakni dengan membuat drone penyiraman pupuk cair untuk lahan yang lebih luas lagi.

 

Versi berikutnya pun akan memanfaatkan Internet of Things (IoT). Sehingga robot itu bisa dioperasikan cukup dengan aplikasi di ponsel pintar. Termasuk menambahkan unsur kontrol tanaman. Dari situ bisa tahu tanaman mana yang tidak sehat.

 

Terobosan teknologi AI karya mahasiswa itu rupanya menarik perhatian industri. Salah satunya, Yamaha Musical Products Indonesia yang memesan robot Autonomous Guided Vehicle (AGV). Fungsinya sebagai alat bantu produksi mengantar barang dari gudang ke tempat lain.

 

Kendaraan berbasis AI itu akan bergerak secara autonomous. Kendaraan yang seolah dilengkapi dengan mata. Ia akan berhenti begitu ada orang atau barang yang menghalangi. "Baru bulan ini dapat tawaran, tentu pengerjaannya akan melibatkan mahasiswa," jelas Purbandini.

 


PEMANFATAN PERANTI CANGGIH untuk menyiram pupuk secara autonomous oleh mahasiswa Prodi TRAI Universitas Airlangga.-Prodi TRAI Universitas Airlangga untuk Harian Disway.-

 

Sementara itu, UK Petra pun juga terus mengadopsi teknologi AI ke sistem pendidikan. Yang paling menghebohkan pada pertengahan 2022 lalu. Yakni mengadakan laboratorium Petraverse.

 

Petraverse memanfaatkan teknologi Metaverse dengan Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) agar pembelajaran lebih menarik. Menyediakan berbagai macam modul. Seperti Virtual Novel, Komik Interaktif, Role-Playing Game, dan Virtual Reality. 

 

Termasuk Program Learning Management System (LSM) yang menerapkan metode gamification yang unik dan interaktif. Kini, juga tengah dikombinasikan dengan teknologi AI. 

 

"Di Petraverse itu, kita punya avatar yang sekarang masih hard," ujar Kepala Prodi Teknik Elektro Indar Sugiarto. Avatar itulah yang akan diberi sentuhan AI. Sehingga nantinya bisa menjadi asisten dosen wali. Sama-sama punya kemampuan menjadi konselor bagi para mahasiswa.

 

Namun, kata Indar, si avatar ini tentu harus dilatih. Yakni dengan data-data seputar modul pembelajaran di UK Petra. Supaya jawaban yang diberikan nanti bisa relevan.

 

"Untuk itu, kita butuh supercomputer atau high performance computer," jelas lelaki lulusan S-3 Teknik Elektro di Technical University Munchen, Jerman, itu. UK Petra sudah punya calonnya. Dinamai Pak Carik alias Platform Komputasi Cerdas yang Ramah Industri Kreatif.

 

BACA JUGA : Kecerdasan Buatan yang Semakin Marak di Kehidupan (1) : Apa-Apa AI

BACA JUGA : Kuda Troya Teknologi

 

Bahkan sudah dicicil sejak 2018. Tetapi, kini servernya kurang memadai. Masih cuma 3 unit. "Kita akan tambah 5 server lagi nanti. Karena untuk menampung grafic card untuk melatih AI," jelasnya.

 

Apalagi, Indar akan mengolaborasikan Pak Carik dengan berbagai platform AI yang sudah ada. Termasuk ChatGPT dengan avatar di Petraverse. 

 

Ia pun menarget supercomputer UK Petra bakal rampung dua tahun lagi. "Karena nanti supercomputer ini akan mencakup seluruh kebutuhan menyangkut AI di UK Petra," jelasnya. (Mohamad Nur Khotib)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: