Sarhunta Borobudur, Alternatif Penginapan Murah Dekat Kawasan Wisata Magelang

Sarhunta Borobudur, Alternatif Penginapan Murah Dekat Kawasan Wisata Magelang

Salah satu homestay Sarhunta di Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang-Kementerian PUPR-

HARIAN DISWAY - Wisatawan yang berkunjung ke wilayah sekitar Candi Borobudur dan Mendut bisa menjajal alternatif penginapan di homestay milik warga yang dibangun oleh pemerintah. 

Terdapat total 821 unit Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) di sekitar kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur. Dibangun oleh Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa III.  

Sarhunta tersebut tersebar di Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.


Fasilitas kamar homestay sarhunta Borobudur -Kementerian PUPR-

BACA JUGA:Perayaan Waisak Gerakkan Sektor Parekraf Sekitar Borobudur, Hotel dan Homestay Penuh

BACA JUGA:Mbah Satinem, Legenda Lupis yang Melambung Berkat Netflix

Kepala BP2P Jawa III Salahudin Rasyidi mengatakan, sesuai dengan arahan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, setiap rumah yang dibangun mempresentasikan desain Rumah Adat setempat dan berkelompok. 

“Konsep desain Sarhunta DPSP Borobudur juga menggunakan elemen-elemen budaya agar menciptakan suasana khas daerah pariwisata yang berbudaya,” kata Salahudin. 

Dalam pengembangan sarhunta DPSP Borobudur ini, terdapat 2 jenis penerima yaitu rumah warga dengan fungsi usaha dan tanpa fungsi usaha. 

BACA JUGA:Khidmat Peringatan Waisak di Candi Borobudur

Untuk perbaikan dan pengembangan rumah dengan fungsi usaha, anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 115 juta. Sementara untuk perbaikan rumah tanpa fungsi usaha sebesar Rp. 35 juta.

“Di DPSP Borobudur, Direktorat Jenderal Perumahan membantu melalui pengembangan sarhunta atau homestay. Total yang kita bantu ada 821 unit,” kata Salahudin. 


Homestay Sarhunta DPSP Borobudur memanfaatkan ekstensi rumah warga dengan bantuan pemugaran dari pemerintah-Kementerian PUPR-

Sebanyak  439 unit rumah yang tersebar di 4 desa, tidak memiliki fungsi usaha tetapi memiliki keseragaman elemen budaya. “Sisanya, 382 unit rumah yang tersebar di 15 desa memiliki fungsi usaha. Mulai dari homestay, kafe, hingga galeri kesenian,” tambah Salahudin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: