Yang Terbaik di Ajang Surabaya Tourism Awards 2023: SWK Pilihan Dahlan Iskan (26)

Yang Terbaik di Ajang Surabaya Tourism Awards 2023: SWK Pilihan Dahlan Iskan (26)

Suasana di SWK Manukan Lor yang memenangkan STA 2023 kategori Pilihan Dahlan Iskan.-Sahirol Layeli/Harian Disway-

Sentra Wisata Kuliner (SWK) Manukan Lor meraih prestasi istimewa di Surabaya Tourism Awards 2023. SWK di Surabaya Barat itu memenangkan kategori Dahlan Iskan’s Choice. 

Di balik kesederhanaan dan rutinitas SWK Manukan Lor, tersembunyi sebuah dunia yang begitu hidup dan penuh warna. Kehidupan sudah terlihat sejak mentari belum muncul. Minggu dini hari, jam menunjuk pukul 04.00 WIB. Kerumunan orang sudah berpeluh demi menghidupi keluarga.

Keunikan SWK Manukan Lor terletak pada aktivitas yang menjadikannya berbeda dari SWK-SWK lainnya. Setiap pagi, ribuan langkah dan segaris senyum menghiasi lorong-lorongnya karena di sanalah ratusan pembuat kue jajanan pasar dan pedagang kue berkumpul. Sungguh luar biasa. Bukan sekadar tempat berjualan, melainkan lebih seperti pasar raya yang hidup pada dini hari.

Di sanalah pertemuan para penjual kue dari berbagai daerah seperti Kalianak, Perak, dan tempat-tempat lain terjadi. Mereka berdatangan untuk mengambil stok kue dari para pembuatnya, kemudian berangkat menuju tempat jualan masing-masing. Semacam ritual harian yang tak terlihat di SWK lainnya yang umumnya hanya buka pagi hingga malam.

Waktu terus berjalan, dan ketika pukul 05.15 WIB tiba, suasana di SWK Manukan Lor mulai mereda. Mereka berpencar ke pasar masing-masing, sementara para pembuat kue kembali ke rumah mereka untuk menjalani aktivitas lainnya. Namun, jangan berpikir hari itu berakhir begitu saja. Sebab, ada ritme kehidupan yang berputar di sana.

BACA JUGA:Yang Terbaik di Ajang Surabaya Tourism Awards 2023: Jawara Kebersihan SWK Wiyung (27)

BACA JUGA:Yang Terbaik di Ajang Surabaya Tourism Awards 2023: Warung Dua Putri SWK Manukan Jawara Bebek Goreng (20)

Tepat pukul 11.00 WIB, suasana kembali hidup dengan kedatangan para penjual kue. Saat itulah pembagian hasil terjadi, bukan sistem beli putus seperti kebanyakan tempat. Kue atau jajanan yang tidak laku dikembalikan kepada pembuatnya, dan hanya yang terjual yang dibayar. Konsep yang bijaksana dan adil.


Tahu campur terenak di Kecamatan Tandes dimenangkan Depot Budhe SWK Manukan Lor. -Salman Muhiddin/Harian Disway-

”Yang nggak laku dikumpulkan dan dijual di sana,” papar Koko seraya menunjuk meja panjang tempat kue-kue berjejeran. Keberagaman dan kreativitas SWK Manukan Lor tidak berhenti di situ. Setelah pembagian hasil, keguyuban mereka makin kuat. Suasana pun berubah menjadi penuh sukacita. 

Live music mengalun di belakang lorong-lorong, mengundang para penjual dan pembuat kue untuk berjoget bersama. Dengan cara itu, lelah dan penat setelah seharian bekerja terhanyut dalam gemuruh kegembiraan.

Kebersamaan itulah yang menciptakan simbiosis mutualisme. Pedagang makanan dan minuman di SWK mendapatkan keuntungan dari anggota paguyuban, yang dengan setia memesan makanan dan minuman dari stan-stan mereka. Sebaliknya, pedagang berkontribusi untuk menjaga kelangsungan UMKM di SWK, menciptakan perputaran uang yang besar dan berkelanjutan.

Jadi, jangan pernah meremehkan kehidupan di SWK Manukan Lor. Di balik kesederhanaannya, tersimpan keunikan dan kegembiraan yang tak ternilai harganya. Maka, jangan heran Dahlan Iskan memilih SWK itu ketimbang 48 SWK lainnya. (Pace Morris)

SWK dengan Toilet Umum Terbaik, BACA BESOK! 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: