Anugerah Patriot Jawi Wetan 2023: Besok, Penjurian Lapangan Dimulai
PROSES penjurian online yang sudah selesai dilakukan oleh tim juri online yang melibatkan dua akademisi dan satu dari Harian Disway. Ini untuk menyaring dari 114 desa/kelurahan menjadi 10 desa/kelurahan.-Moch Sahirol Layeli-
SURABAYA, HARIAN DISWAY- Besok, Selasa, 12 September 2023, akan dimulai penjurian lapangan. Sepuluh desa/kelurahan terbaik sudah terpilih. Dua tim juri lapangan juga sudah dibentuk. Sejumlah persiapan dilakukan untuk kelancaran penjurian tim lapangan ini.
Tim jurnalis, fotografer, dan videografer juga akan menyamakan strategi penjurian di lapangan. Pasalnya, mereka tidak hanya menjadi juri selain juri dari akademisi, tetapi juga dibebani penulisan berita. Berita tentang desa/kelurahan yang mereka datangi.
Berita tentang 10 desa/kelurahan terbaik di Jawa Timur itu akan diterbitkan pada edisi hari penganugerakan. Akan dibagikan kepada seluruh undangan yang datang. Termasuk para juara. “Untuk untuk penghargaan atas pengabdian mereka dan juga sebagai contoh untuk tiga pilar yang lain,” terang Pimpinan Redaksi yang juga Direktur Utama Harian Disway, Tomy Gutomo.
Tim fotografer dan videografer juga punya tugas yang tidak ringan. Mereka diminta untuk mencari foto dan video dengan berbagai tujuan. Selain melengkapi berita dari jurnalis, karya mereka akan disajikan pada malam penganugerahan Patriot Jawi Wetan 2023. Baik karya foto maupun video.
BACA JUGA:Enam Kampus Indonesia Gandeng Lembaga Bahasa di Tiongkok
BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan 2023: Pilihan yang Sulit, Akhirnya Terpilih 10 Tiga Pilar Terbaik
BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan 2023: Tiap Tim Juri Siapkan 10 Tim Andalan untuk Diplenokan
Akan ada 10 desa/kelurahan yang didatangi untuk penjurian lapangan. Penjurian ini sekaligus untuk memastikan dan mendalami hasil paparan dalam seleksi penjurian online. “Kita akan pastikan apakah yang dipaparkan kemarin benar-benar ada. Kami juga akan melihat langsung keterlibatan masyarakat dalam program kerja tiga pilar tersebut,” jelas Probo Darono Yakti, S.Hub.Int., M.Hub.Int, akademisi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga.
Penjurian lapangan ini bukan kali pertama dilakukan Probo. Dalam lomba Babinsa Inspiratif Brawijaya Awards beberapa waktu lalu, Probo juga terlibat. Pindah dari satu desa ke desa satunya untuk penjurian finalis Brawijaya Awards.
Malah saat itu, dalam empat hari penjurian, Probo harus mendatangi belasan desa dari beberapa kota. “Banyak temuan di lapangan. Artinya, antara yang dipaparkan dengan yang terlihat di lapangan bisa jadi sangat berbeda. Itulah uniknya penjurian lapangan. Fakta di lapangan sering tidak bisa dimanipulasi,” tandas Probo yang ada di juri lapangan zona barat.
Dalam tim Probo, tergabung juga jurnalis Harian Disway Guruh Dimas Nugraha, Julian Ramadhan fotografer, dan Muhammad Fawwaz Wildani (videografer). Mereka akan didampingi personel dari Ditbinmas Polda Jatim AKBP drh Tri Y Eriadi Msi.
BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan 2023: Mulai Muncul Inovasi-Inovasi Pelayanan Masyarakat
BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan 2023: Tim Juri Menyamakan Persepsi dan Point Penilaian
Mereka akan mendatangi lima kota dan terjun langsung di desa andalan kota tersebut, Yaitu Kabupaten Pacitan, Kota Madiun, Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung, dan Kabupaten Gresik. Hari pertama penjurian, mereka akan mendatangi Pacitan. Menilai Desa Dukuh yang ada di desa di kota kelahiran SBY ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: