Lambatnya Penanganan Pembunuhan Mahasiswi Ubaya Angelina Natania, Keluarga Beberkan Hasil Autopsi

Lambatnya Penanganan Pembunuhan Mahasiswi Ubaya Angelina Natania, Keluarga Beberkan Hasil Autopsi

Bambang (kemeja putih), ayah Angelina, saat memberikan keterangan di Mapolrestabes Surabaya-Pace Morris - Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Keluarga Angelina Natania, mahasiswi jurusan Hukum Universitas Surabaya (Ubaya) yang dibunuh oleh Rochmad Bagus Apriyatna, mengungkapkan hasil autopsi korban. 

Bambang, ayah Angelina menyampaikan, dari hasil autopsi didapati sejumlah bekas kekerasan di tubuh putrinya tersebut.

Diduga kuat, sebelum menghabisi nyawa Angelina, mantan guru ekstrakurikuler Angelina semasa SMA itu, sempat melakukan penganiayaan. 

Angelina juga mengalami kekerasan seksual. “Angel mengalami pendarahan di otak, memar di wajah, dada, dan perut. Bagian organ vitalnya robek beberapa sentimeter,” jelas Bambang saat konferensi pers di Ubaya, Kamis, 14 September 2023.

Rasa kecewa terhadap proses hukum yang berjalan lambat, terlihat jelas dari wajah Bambang dan istrinya. 

BACA JUGA:Ini Fakta Baru yang Diungkap Ayah Korban! Angelina Natania Ternyata Tidak Dibunuh di Dalam Mobil

BACA JUGA:Ternyata Adik Pelaku Pembunuhan Angelina Natania Terlibat! Ikut Antar Membuang Jenazah ke Jurang

“Kami merasa ada berat sebelah. Keterangan dikorek dari pelaku, tapi keluarga tidak diberi kesempatan menyangkal hal itu. Rekonstruksi juga tertutup. Tidak ada media meliput,” ujarnya.

Hasil rekonstruksi menunjukkan bahwa Angelina dibunuh di rumah Rochmad. Di tempat tersebut, pelaku tinggal bersama keluarganya dan membuka usaha cafe.

“Tempat tinggal dia (Rochmad) dan istri, dua anak, dan adik tersangka ada juga. Pacar anak tersangka juga ada. Jadi total lima kamar disekat partisi,” beber Bambang.

Dengan kondisi rumah seperti itu, Bambang menduga pembunuhan tersebut diketahui oleh anggota keluarga yang lain.

“Kami berharap pihak berwenang benar-benar mengembangkan (kasus pembunuhan Angelina). Kami meyakini itu tidak mungkin dilakukan pelaku sendirian. Anak kami pasti melawan. Kalau tekanan hanya dari pelaku saja, pasti bisa lolos. Pasti ada orang lain yang membantu pembunuhan,” papar Bambang.

Fakta yang dibeberkan Bambang berbeda dengan pengakuan awal Rochmad alias Roy diawal pemeriksaan dan yang disampaikan Pasma saat rilis. 

BACA JUGA:Sidang Penerimaan Dokter Gadungan di RS PHC, Tiga Karyawan Diberi Sanksi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: