Anugerah Patriot Jawi Wetan 2023: Bayar Pajak dengan Sampah di Pacitan, Medan Keras di Batuporo

Anugerah Patriot Jawi Wetan 2023: Bayar Pajak dengan Sampah di Pacitan, Medan Keras di Batuporo

Masih banyak warga Desa Batuporo, Kedundung, Sampang, yang mengandalkan penghasilan dari menganyam tikar pandan dengan upah Rp 75 ribu untuk satu tikar. Padahal butuh tiga hari untuk menyelesaikan satu tikar.-Boy Slamet-

SURABAYA, HARIAN DISWAY- Masih tentang kejutan-kejutan di desa/kelurahan 10 finalis Anugerah Patriot Jawi Wetan 2023. Kendati juara 1,2, dan 3 sudah diputuskan dalam sidang pleno dewan juri pada Jumat, 15 September 2023, tapi tetap ada catatan desa-desa andalan yang tidak bisa diabaikan begitu saja.

Kendati tidak masuk menjadi juara 1,2, atau 3, desa/kelurahan ini sudah menjadi tempat pengabdian tiga pilar terbaik. Sebagai penghargaan bagi mereka dan pelajaran berharga bagi tiga pilar di desa lain. Mereka memanfaatkan potensi daerah sekaligus berdamai dengan kondisi lapangan yang kadang tidak mendukung maksimal.

Salah  satunya dilakukan tiga pilar di Desa Ploso, Kecamatan Kota, Pacitan. Berada di kawasan perkotaan memang memberi banyak peluang berinovasi lebih banyak. Dekat areal pusat pemerintahan. Dengan keuntungan itu, kelurahan ini memiliki jumlah linmas terbanyak. Ada 36 personel yang diambil dari setiap rukun tetangga (RT). Kelurahan ini juga juara siskampling terbaik di Pacitan. 


Tumpukan sampah hasil pembayaran pajak di bank sampang menjadi andalan program di Kelurahan Ploso, Pacitan. Ini membuat dua dampak teratasi. Dampak sampah sekaligus ketaatan membayar pajak.-Julian Romadhon-

Tapi, kendati di kawasan perkotaan, inovasi ketahanan pangan cukup menarik. Ada kolam lele yang ada di belakang kantor kelurahan. Juga diterapkan tanlebo (tandur lele dumbo) oleh warga kelurahan. Lele akan memenuhi kebutuhan nutrisi protein hewani bagi warga.

BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan 2023: Sidang Pleno Digelar, Perdebatan Menjadi Panjang

BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan 2023: Tiap Tim Juri Datangi Desa Terakhir

Terobosan lain yang tidak bisa diabaikan adalah bank sampah. Warga bisa menabung sampah daur ulang dan dinilai rupiah. Pencatatan tabungan sampah setiap warga tercatat rapi. Lengkap dengan saldo tabungan sampah mereka. Omzet bank sampah ini mencapai Rp 34 juta sebulan. Angka yang cukup banyak bila dilihat ini adalah nilai dari sampah.

Dengan saldo tabungan sampah itu, warga bisa membayar pajak bumi dan bangunan. Dengan cara ini, kelurahan Ploso meraih pembayaran PBB 100 persen sebelum batas pembayaran habis. “Terobosan yang menarik. Membayar pajak dengan sampah,” kata Probo Darono Yakti, S.Hub.Int., akademisi dari Universitas Airlangga yang bergabung di tim juri zona barat.

Terobosan lain adalah budidaya jamur yang dimulai saat pandemi menggila. Tapi hingga kini, budidaya tersebut masih bertahan dan mulai berkembang hingga ke makanan olahan berbahan jamur. Termasuk memaksimalkan pantai wisata Pancer. UMKM di pantai itu hanya untuk warga Ploso.

BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan 2023: Pembekalan Tim untuk menuju Pacitan dan Malang

BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan 2023: Besok, Penjurian Lapangan Dimulai

Kondisi Ploso berbeda jauh dengan Desa Batuporo, Kedundung, Sampang, Madura. Desa ini jauh dari pusat kota. Lengkap dengan medan yang cadas dan bebatuan. Persis dengan nama desa ini. Batu.

Akses ke desa ini hanya bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua. Itupun yang jenis trail. Bukan sepeda motor biasa. Tim juri terpaksa turun dari mobil Hyundai yang dikendarai dan berganti sepeda offroad. Juri akademisi, Drs Gitadi Tegas Msi sempat terjatuh dari motor karena roda tergelincir batu jalanan. Selanjutnya, Gitadi dibonceng personel dari Kodim Sampang untuk menuju desa tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: