Anugerah Patriot Jawi Wetan 2023: Bayar Pajak dengan Sampah di Pacitan, Medan Keras di Batuporo
Masih banyak warga Desa Batuporo, Kedundung, Sampang, yang mengandalkan penghasilan dari menganyam tikar pandan dengan upah Rp 75 ribu untuk satu tikar. Padahal butuh tiga hari untuk menyelesaikan satu tikar.-Boy Slamet-
Dengan keterbatasan desa karena kondisi alam, tiga pilar desa ini tetap berinovasi semaksimal mungkin. Hasilnya, berhasil mencuri perhatian dewan juri online dan memasukkan desa cadas ini ke dalam 10 desa/kelurahan terbaik.
“Mungkin inovasinya tidak terlalu istimewa. Tapi effort dalam pengabdian sangat patut diapresiasi. Jalan yang jauh dari sempurna ini membuat tiga pilar memilih mendatangi warga yang membutuhkan pelayanan. Termasuk pelayanan perekaman data kependudukan,” kata Gitadi yang harus mendapat pengobatan setelah terjatuh.
BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan 2023: Pilihan yang Sulit, Akhirnya Terpilih 10 Tiga Pilar Terbaik
BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan 2023: Tiap Tim Juri Siapkan 10 Tim Andalan untuk Diplenokan
Desa ini juga kekurangan pemuda karena banyak yang memilih mengadu nasib ke kota. Jumlah pemuda yang ada di desa ini tidak banyak. Tapi tetap diberdayakan secara maksimal oleh tiga pilar. Desa ini membentuk satgas yang terdiri dari bidan desa dan karang taruna.
Salah satu tugas satgas ini adalah dropping makanan untuk anak stunting, orangtua telantar, atau juga pemeriksaan warga yang bekerja di gua-gua. Di desa ini memang banyak gua yang dijadikan warga desa menganyam tikar pandan. Tiga hari satu tikar pandan berhasil dibuat dan uang yang didapat hanya Rp 75 ribu.
Medan desa ini benar-benar keras. Saat hujan, beberapa ruas jalan berubah menjadi sungai dan bahaya bila dilewati. Bila malam, suasananya juga tidak kalah ngeri. Minim lampu penerangan jalan dan banyak ruas jalan yang ada di areal kosong. Jauh dari pemukiman warga.
Tapi tiga pilar Desa Patuporo Barat sudah berdamai dengan cadasnya alam. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: