Edukasi agar Terhindar dari Jeratan Pinjol

Edukasi agar Terhindar dari Jeratan Pinjol

Ilustrasi jerat pinjol-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

INI inisiatif cerdas. Keluarga Alumni Mahasiswa Psikologi Universitas Gadjah Mada (Kapsigama), bekerja sama dengan Kagama Jatim dan OJK, baru saja menggelar acara edukasi untuk warga Medokan Semampir, Surabaya, agar tak terjerat pinjaman online

Acara itu dikemas dengan tema Mental Nyaman, Finansial Aman. Puluhan orang ikut dalam kegiatan tersebut. Sebagian besar ibu-ibu rumah tangga. 

Banyak juga dari kalangan ibu-ibu muda. Mereka serius mendengarkan pemaparan dari psikolog Miftakhul Jannah, konsultan keuangan Syamsaimun, dan Kepala Subbagian Pengawasan Bank OJK Vita Retyana.

BACA JUGA:Percuma Menggunakan Data Palsu di Pinjol Ilegal, Begini Cara Mereka Bekerja...

BACA JUGA:Berikut 12 Rekomendasi Pinjol Tidak Memiliki DC Lapangan di Oktober 2023

Inisiatif seperti itu dibutuhkan karena makin banyak kasus orang terperangkap dalam jebakan pinjol, singkatan dari pinjaman online. Bahkan, sampai ada yang bunuh diri karena terjerat pinjaman. 

Banyak juga yang ikut menjerat orang tua korban dengan harus menjual aset yang dimilikinya untuk menutup jeratan itu. Akhirnya si orang tua meninggal karena hidup dalam kesusahan.

Sebetulnya, pinjol menyodorkan alternatif lain untuk akses ke lembaga keuangan secara nyaman dan mudah. Namun, selalu saja ada sisi gelap setiap perkembangan teknologi. 

BACA JUGA:5 Pinjol Legal dan Resmi OJK 2023 Plus Tip Mengajukan Pinjamannya

BACA JUGA:Kenali Joki Pinjol yang sangat Mengkhawatirkan, Cara Beroperasi sampai Bahayanya!

Selain kemudahan, ia selalu diikuti dampak negatif dari penggunaannya. Tidak hanya dalam soal utang piutang. Tapi, juga terkait gaya hidup baru.

Jika diamati, ada dua jenis orang yang sampai terjerat pinjol. 

Pertama, karena adanya pemberi pinjaman online yang tak bertanggung jawab dan mengeksploitasi peminjam yang rentan. 

Kedua, karena perilaku baru generasi rebahan. Terjerat pinjol karena gaya hidup yang juga terbangun oleh revolusi digital. Terutama gaya hidup sultanisme

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: