Bipolar Disorder Sering Disalahartikan, Ini Penjelasan Beserta Gejala dan Cara Menanganinya

Bipolar Disorder Sering Disalahartikan, Ini Penjelasan Beserta Gejala dan Cara Menanganinya

BIPOLAR disorder sering disalahartikan, ini penjelasan beserta gejala dan cara menanganinya.-Vector Stock-

Fase Mania


BIPOLAR disorder sering disalahartikan, ini penjelasan beserta gejala dan cara menanganinya. Foto: Marshanda adalah salah seorang selebriti Indonesia yang didiagnosa mengalami bipolar disorder. -Instagram Marshanda-

Fase bipolar yang satu ini biasa ditandai dengan rasa gembira yang berlebihan. Ketika seseorang berada di fase mania biasanya memiliki semangat yang menggebu-gebu.

BACA JUGA: Bagaimana Kondisi Kejiwaan Anda Saat Ini? Kenali Ciri-ciri Orang yang Alami Gangguan Mental

Saking semangatnya, kadang orang yang berada di fase ini akan mengalami insomnia atau sulit tidur. Ia juga merasa superior dan paling kuat, gelisah, banyak bicara, dan sensitif.

Fase ini juga memiliki efek buruk, lho. Selain insomnia, dalam beberapa kasus, orang yang berada dalam fase mania dapat melakukan hal-hal yang sembrono. Misalnya, mengambil keputusan secara tergesa-gesa, makan atau minum secara berlebihan, dan foya-foya.

Orang dengan pengidap bipolar juga dapat berada di fase manic atau hypomanic. Dua fase tersebut levelnya lebih rendah daripada fase mania, tapi gejalanya masih sama.

BACA JUGA: Gangguan Mental BSD: 5 dari 100 Orang Kecanduan Belanja Online

Fase Depresi Berat


BIPOLAR disorder sering disalahartikan, ini penjelasan beserta gejala dan cara menanganinya. Foto: Marshanda ketika mengalami fase depresi marah-marah di media sosial.-Instagram Marshanda-

Fase ini adalah kebalikan fase mania. Jika orang yang berada di fase mania akan merasakan kebahagiaan yang berlebih, sebaliknya pengidap yang ada di fase depresi berat akan merasakan tanda-tanda yang sangat menguras emosi.

Gejala utamanya adalah merasa hampa, putus asa, sedih dan menangis, serta kehilangan minat atau kesenangan dalam hampir semua aktivitas. Misalnya, dulu suka fangirling. Sekarang melihat foto idol kesayangan sudah tidak menarik lagi. Pikiran rasanya kebas. 

Gejala ini bisa mempengaruhi pola tidur seseorang. Ia dapat mengalami insomnia atau sebaliknya: tidur terlalu banyak.

BACA JUGA: Akhir Depresi Caroline Angelica sang Mahasiswi Unair

BACA JUGA: Awas, Banyak Mengonsumsi Makanan Ultra-Proses Dapat Timbulkan Risiko Depresi Lo, Mengapa?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber