Menguji Konsistensi Robson Duarte: Bisakah Ketajamannya Selamatkan Persebaya?

Menguji Konsistensi Robson Duarte: Bisakah Ketajamannya Selamatkan Persebaya?

Mikael Tata saat melakukan selebrasi gol Robson Duarte kontra Persikabo, 17 Desember 2023-Instagram @alfredotata15-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Maestro itu bernama Robson Duarte. Pemain berusia 30 tahun yang menjadi motor serangan Persebaya. Gocekannya acap kali membuat bek lawan patah pinggang.

Tanyakan sendiri pada pemain belakang Persis Solo dan Persikabo 1973. Lini belakang mereka pernah diobrak-abrik oleh pemain kidal tersebut. Laskar Sambernyawa (sebutan Persis Solo) kebobolan setelah Robson Duarte mengirim assist kepada Paulo Henrique.

Sedangkan Persikabo 1973, gawangnya dijebol oleh mantan punggawa Ansan Greeners tersebut. Hal itu membuat permainan Duarte dan Persebaya semakin menyatu.

BACA JUGA:Kabar Mantan: Higor Vidal Moncer di Afrika Selatan, Persebaya Masih Kesulitan

BACA JUGA:Jadwal Persebaya 2024: Misi Kebangkitan Green Force!

Robson Duarte adalah rekrutan anyar Persebaya. Ia datang di masa jendela transfer paro musim 2023/2024. Ya, baru bulan lalu. Ia tiba ke Kota Pahlawan, bersamaan dengan Paulo Henrique dan Yan Victor.

Baru empat kali merumput, Robson Duarte sudah membuktikan bahwa ia layak direkrut Persebaya. Ia mencatatkan 1 gol dan 2 assist. Cukup memuaskan bagi pemain yang baru merasakan kerasnya Liga Indonesia.


Robson Duarte saat berduel dengan bek Persija Jakarta Rizky Ridho, 9 Desember 2023-Boy Slamet-Harian Disway-

Robson Duarte tampak nyaman dan antusias ketika membela Persebaya. Baru-baru ini, ia mengunggah foto di Instagram yang menunjukkan rasa gembiranya bermain untuk Green Force (sebutan Persebaya).

"Happy and motivated with this shirt, I thank God every day for doing what I love," tulisnya.

"Senang dan termotivasi sekali mengenakan seragam ini. Aku bersyukur setiap hari karena telah melakukan apa yang kusukai)," begitu kira-kira terjemahannya.

BACA JUGA:Bedah Lini Tengah Persebaya, Dihuni Gelandang 'Bertenaga Kuda'

Pengaruh Duarte di lini depan Persebaya benar-benar besar. Dalam laga kontra Persikabo 1973, serangan Green Force banyak dimulai dari kakinya.

Dan satu gol ke gawang Laskar Pajajaran (sebutan Persikabo 1973), menjadi bukti keganasan dan kualitas sang pemain. Ia berambisi untuk membawa Persebaya bersaing di papan atas Liga 1.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: