The Other Side of Umrah (7): Jalur Alternatif ke Raudhah

The Other Side of Umrah (7): Jalur Alternatif ke Raudhah

JAMAAH perempuan menuju Raudhah.-Bagong Suyanto untuk HARIAN DISWAY-

UNTUK dapat izin masuk ke Raudhah, rombongan jamaah dari Universitas Airlangga telah mendapat izin resmi dari pemerintah Arab Saudi sebagaimana diurus biro travel kami, Em Abror. 

Nama-nama seluruh rombongan umrah dari Universitas Airlangga telah mendapatkan izin resmi sebagaimana tercantum dalam tasyrih yang dikeluarkan otoritas yang berwenang. 

Namun, tidak semua anggota rombongan 40 jamaah masuk ke Raudhah secara bersamaan. Rombongan kami dibagi ke dalam 11 kelompok. Pada 16 Januari 2024, rombongan jamaah kami 3 orang pertama yang mendapatkan giliran, yakni pukul 10 malam. 

BACA JUGA: The Other Side of Umrah (6): Serasa Umrah di Indonesia

Pada 17 Januari 2024 pukul 4.30, ada 10 jamaah yang namanya tercatat masuk Raudhah. Semuanya laki-laki. Pada 17 Januari pukul 11.30, giliran jamaah perempuan sebanyak 13 orang. Sedangkan pada pukul 10 malam ada 3 jamaah perempuan dan pukul 11 malam juga sebanyak 3 jamaah perempuan. 

Pada pukul 9.30 malam ada 3 jamaah perempuan, pukul 10.30 malam juga 3 jamaah perempuan dan pukul 9 dan 10 malam sebanyak 6 jamaah perempuan. Untuk tanggal 18 Januari 2024 pukul 10.00, ada 3 jamaah perempuan. 

Rombongan kami yang masuk ke Raudhah terakhir sebanyak 17 jamaah laki-laki –termasuk saya. Kami masuk ke Raudhah pukul 3 dini hari. 

BACA JUGA: The Other Side of Umrah (5): Didampingi Mutawif Muda yang Cerdas

Meski rombongan kami terpencar-pencar, kami menerima keputusan pengaturan itu dengan senang hati. Sejak tahun lalu, jamaah yang hendak masuk ke Raudhah memang ditata. 

Berbeda dengan tahun sebelumnya, yakni semua jamaah dapat bebas masuk ke Raudhah, kini untuk masuk ke sana harus daftar terlebih dahulu. 

Pengaturan itu dilakukan untuk menghindari penumpukan jamaah yang berlebihan di jam-jam tertentu. Ukuran ruang Raudhah yang relatif kecil memang tidak memungkinkan mampu menampung arus kedatangan jamaah yang terlalu banyak.

BACA JUGA: The Other Side of Umrah (4): Harus Ekstra Sabar Antre Lift

Menurut keterangan mutawif kami, sebelum ditata, arus kedatangan jamaah yang hendak masuk ke Raudhah luar biasa membeludak. Tidak jarang antarjamaah saling sikut berebut bisa salat di tempat Rasulullah dimakamkan. 

Untuk mencegah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pemerintah Arab Saudi mulai menata arus kedatangan para jamaah. Tujuannya, jamaah bisa beribadah lebih nyaman, lebih aman, dan khusyuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: