Perdana Menteri Perancis Tanggapi Keresahan Petani: Pendapatan Petani Adalah Harkat dan Martabat Petani Kita!
Perdana Menteri Perancis Gabriel Attal saat menyampaikan beberapa langkah pemerintah Perancis untuk menangani keresahan para petani pada Kamis, 1 Februari 2024. -Gouvernement-Youtube
“Negara akan menjadi teladan dalam mencapai 50% produk yang berkelanjutan dan berkualitas, dan mencapai 20% organik dalam pasokan kita secepat mungkin,” ujarnya.
BACA JUGA:Militer Israel Buldozer Pemakaman Warga di Gaza Selatan, Banyak Jenazah Dicuri
BACA JUGA:Ini 3 Poin Isi Surat Pengunduran Diri Mahfud MD Yang Diserahkan Pada Presiden
Langkah ketiga adalah mengembalikan pendapatan petani Perancis. Untuk melaksanakan ini, pemerintah akan memperkuat pelaksanaan undang-undang EGAlim.
Pemerintah juga berusaha membawa peraturan undang-undang tersebut dalam tingkat Uni Eropa.
Selain itu, pemerintah juga akan memberikan dukungan fiskal dan sosial sebesar 150 juta Euro yang dimulai tahun ini dalam jangka panjang bagi para peternak.
“Pendapatan petani adalah harkat dan martabat petani kita,” tegasnya.
Para petani mengendarai traktor mereka di jalan lingkar Rennes, Prancis Barat pada Kamis, 1 Februari 2024. Mereka melakukan demonstrasi karena meresahkan komoditas impor yang murah, kenaikan biaya, dan birokrasi terkait pertanian maupun yang berkaitan. -SEBASTIEN SALOM-GOMIS-AFP
Langkah keempat adalah melindungi petani dari persaingan tidak sehat. Untuk melaksanakan langkah ini, pemerintah Perancis tegas menolak penandatangan perjanjian perdagangan UE-Mercosur.
Perancis menolak perjanjian perdagangan tersebut karena barang-barang impor dari negara Mercosur (Argentina, Brasil Paraguay, dan Uruguay) itu murah sehingga dapat menjatuhkan harga produk nasional Perancis, bahkan standarnya juga berada di bawah kualitas barang-barang Uni Eropa.
BACA JUGA:Arab Saudi Tolak Normalisasi Hubungan dengan Israel Tanpa Pembentukan Negara Palestina yang Merdeka
BACA JUGA:KPK Panggil Gus Muhdlor Hari Ini, Terkait Dugaan Kasus Korupsi Rp 2,7 M
“Kami akan mengusulkan pembentukan kekuatan kontrol Eropa untuk melawan penipuan, khususnya penipuan kesehatan, dan oleh karena itu melawan impor produk yang tidak menghormati peraturan kami dan peraturan yang diterapkan oleh petani kami,” tambah Attal sebagai langkah untuk melindungi petani dari persaingan tidak sehat.
Langkah kelima adalah menyederhanakan kehidupan sehari-hari para petani. Hal ini dapat dilakukan dengan menyederhanakan proses birokrasi bagi para petani yang ingin mengajukan proyek pertanian.
BACA JUGA:Terus Melaju! Bank Mandiri Gapai Laba Bersih Rp 55,1 Triliun di Tahun 2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: