Pembunuh Nafsu Divonis Mati

Pembunuh Nafsu Divonis Mati

Ilustrasi korban mutilasi. (fin.co.id)-jpnn.com-jpnn.com

Minggu, 16 Juli 2024, ada laporan kehilangan. Mahasiswa UMY bernama 

Ridho Tri Agustian tidak pulang sejak tiga hari sebelumnya. Setelah potongan tubuh itu diperiksa (uji DNA) dengan keluarga pelapor, ternyata cocok, bahwa itulah jenazah Ridho.

BACA JUGA: Pembunuh-Mutilasi di Malang Dihantui Korban

Pasti, keluarga korban sangat terpukul. Sementara itu, polisi terus melacak para pelaku. Akhirnya para pelaku ditangkap di rumah Ridduan di Bogor, Jawa Barat, begini:

Waliyin, 29, warga Magelang, Jawa Tengah. Ridduan, warga Bogor. Korban Ridho, mahasiswa UMY asal Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, keluarganya tinggal di Jakarta. Mereka kenal melalui grup Facebook bernama BDSM (khusus tentang perilaku seks menyimpang).

Minggu, 9 Juli 2023, Ridduan mendapat chat dari Ridho di grup medsos tersebut. Mengajak seks menyimpang. Meminta Ridduan menjadi master, berperan menganiaya atau melakukan kekerasan.

BACA JUGA: Fetish dan Gangguan Kepribadian, Dugaan Inara Soal Penyebab Virgoun Selingkuh

Ridduan lalu menghubungi Waliyin yang juga anggota di grup Facebook tersebut. Tak berselang lama, Ridduan yang berdomisili di Bogor bertolak ke Sleman, menemui Waliyin. Ridduan naik kereta api Senin pagi, 10 Juli 2023. 

Waliyin menjemput Ridduan di stasiun siangnya. Mereka langsung ke tempat kos Waliyin di Krapyak, Triharjo, Sleman.

Senin, 10 Juli 2023, pukul 23.00 WIB, Ridduan menjemput Ridho yang sudah berada di Desa Tamantirto, Kasihan, Bantul. Ridduan naik motor milik Waliyin. Akhirnya mereka bertiga kumpul di tempat kos Waliyin. Di situlah mereka ”main”.

Adegannya begini: Ridduan mengikat tangan dan kaki Ridho dengan tali Pramuka putih, ditambah dengan lakban cokelat. Ikatan sangat kuat. Mulut Ridho ditutup lakban. Posisi Ridho berdiri menempel di dinding. Itu atas permintaan korban sendiri. Sebagai prosesi seks menyimpang.

Lalu, Ridduan memukuli Ridho. Pukulan tangan kosong ke dada, perut, berkali-kali selama sekitar 15 menit. Korban terkulai lemas. Ia tak bisa berteriak karena mulutnya diplester.

Kemudian, Waliyin menyentuh leher korban, merasakan ada denyut nadi. Saat melihat korban Ridho tidak bergerak, guna membangkitkan nafsu birahi, barulah mereka melakukan BDSM fetish dengan menggorok leher korban.

Seketika itu juga korban mati.

Akibatnya, kedua pelaku panik. Mungkin, adegan itu perilaku seks ekstrem yang kebablasan. Bisa disebut, langsung pembunuhan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: