TITD Tay Kak Sie Semarang (1): Tertua Ketiga di Semarang, Dulu Bernama Kwan Im Ting

TITD Tay Kak Sie Semarang (1): Tertua Ketiga di Semarang, Dulu Bernama Kwan Im Ting

TITD Tay Kak Sie di Gang Lombok, Semarang. Dulu, TITD itu bernama Kwan Im Ting. Kemudian dipindahkan ke Gang Lombok untuk menampung umat. -Jullian Romadhon-HARIAN DISWAY

HARIAN DISWAY - Salah satu Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) tertua di Semarang adalah Tay Kak Sie. Kelenteng di Gang Lombok, Purwodinatan, Semarang itu berada di kawasan Pecinan di Semarang Utara. 

Di salah satu sudut kawasan itu ada gang bernama Lombok. Terletak di bantaran sungai. Gangnya tak seberapa lebar. Sekitar 100 meter berjalan ke barat dari ujung gang, ada halaman luas kelenteng. Di situ berdiri tegak patung Cheng Hoo. Persis di depannya.

TITD Tay Kak Sie merupakan cagar budaya di kawasan Pecinan. Termasuk tiga TITD tertua di Semarang. “Setelah TITD Siu Hok Bio dan TITD Hoo Hok Bio,” ujar Khoe Tjiang Wa, kepala operasional TITD Tay Kak Sie.

Di bagian depan TITD terdapat papan berisi keterangan tentang 12 shio. Lengkap dengan paparan kondisi tiap shio pada tahun 2024. Cukup informatif. Terutama bagi mereka yang menggemari astrologi Tiongkok.

“Di depan ini hanya papan-papan keterangan saja. Ke depan kami akan sediakan patung 12 shio. Ini kami masih pesan,” ujar pria yang karib disapa Andre itu.

BACA JUGA:Berkah Sincia Run 2024, Berlari Serahkan Donasi untuk TITD Poo San Sie Kertosono

Masuk ke bagian dalam, Andre menunjukkan altar utama di tengah. Hio lo atau tungku pedupaan kuning dengan batang-batang dupa yang masih mengepul.
Altar utama Tay Kak Sie. Meski rumah ibadah itu merupakan TITD, tapi dasarnya adalah Buddha Mahayana.-Julian Romadhon-HARIAN DISWAY

Di tengah altar tersebut terdapat rupang atau patung suci Dewi Kwan Im Po Sat. Diletakkan di dalam miniatur bangunan khas Tionghoa dengan atap yang lebar. 

Andre menyebut bahwa rupang itu telah berusia hampir 300 tahun! “Ya, rupang Sang Dewi telah ada sejak kelenteng ini didirikan tahun 1746. Dulu lokasinya tidak di sini. Melainkan di Jalan Balekambang,” ujarnya. 

Sebelum dinamai Tay Kak Sie, TITD itu bernama Kwan Im Ting. Saat itu warga setempat banyak yang beribadah di TITD Kwan Im Ting. Karena bangunannya tidak terlalu lebar, maka tidak cukup untuk menampung jumlah umat. 

Para tokoh pada masa itu memindahkan TITD ke lokasi strategis. “Setelah dikaji menggunakan fengshui, hongshui dan sebagainya, ketemulah lokasi di Gang Lombok ini. Dulu di sini memang kebun lombok,” terang pria 43 tahun itu. 

Proses pemindahan dan pembangunan TITD berlangsung pada 1771. Kemudian diresmikan tahun 1772, dengan nama baru: Tay Kak Sie. Artinya Kuil Kesadaran Agung.

“Karena meski TITD yang juga digunakan untuk beribadah umat Konghucu dan Tao, basic Tay Kak Sie adalah Buddha Mahayana,” terangnya.

Itu terlihat dalam altar utama. Di situ terdapat tiga rupang Buddha berukuran besar, di belakang rupang Kwan Im. “Selain digunakan untuk peribadatan, rupang Kwan Im selalu ada dalam prosesi kirab budaya yang digelar tiap tahun di Semarang,” ujarnta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: