IHSG Anjlok, Kumpulan Pengusaha Ini Malah Kekayaannya Meningkat
Daftar saham paling diburu investor--iStock
Selanjutnya, kekayaan konglomerat Sri Prakash Lohia juga naik sebesar 0,04 persen atau sebesar USD 3 juta. Kini, kekayaan Lohia mencapai USD 8,3 miliar atau sekitar Rp 134 triliun.
BACA JUGA: 12 BUMN Ini Bakal Gelar RUPS pada Mei 2024, Cek Tanggalnya...
Konglomerat Indonesia Mochtar Riady dan keluarga mencatat peningkatan kekayaan sebesar 0,09 persen atau setara dengan USD 1 juta pada akhir pekan tersebut. Total kekayaan bos Lippo Group ini mencapai USD 1,3 miliar atau sekitar Rp 21 triliun.
Martua Sitorus dan Benny Suherman juga berhasil mempertahankan nilai kekayaan mereka dengan peningkatan tipis sebesar 0,01 persen. Total kekayaan Martua saat ini mencapai USD 3,4 miliar atau sekitar Rp 44 triliun dan Benny USD 1,1 miliar atau sekitar Rp 17,8 triliun.
Sebaliknya, konglomerat Grup Djarum menjadi taipan yang kekayaannya menyusut paling tajam pada akhir pekan ini.
BACA JUGA: Saham Unilever (UNVR) Masih Anjlok
Pengusaha pemilik saham emiten PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) ini Rudi Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono, menempati posisi teratas dengan penurunan nilai kekayaan.
Keduanya mengalami penurunan sebesar 1,46 persen dari nilai kekayaan bersih mereka. Kini nilai kekayaan bersih keduanya masing-masing sebesar USD 24,4 miliar atau sekitar Rp 395 triliun dan USD 23,3 miliar atau sekitar Rp 377 triliun.
Baik Budi Hartono maupun Michael Hartono masih berada di urutan ketiga dan keempat orang terkaya di Indonesia. Urutan ini diikuti oleh konglomerat bos batubara, pemilik PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Low Tuck Kwong.
BACA JUGA: MSIE Resmi Melantai Pasar Modal, Emiten Pertama yang Fokus pada Infrastruktur Pendidikan
Kekayaannya turun 0,73 persen menjadi USD 25,8 miliar atau sekitar Rp 417 triliun. Meskipun demikian, Low Tuck Kwong tetap berada di posisi kedua sebagai orang terkaya di tanah air. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: