Laporan Haji 2024 (28): Jamaah Haji Asal Aceh Terima Rp 6,5 Juta dari Wakaf Habib Bugak Asyi

Laporan Haji 2024 (28): Jamaah Haji Asal Aceh Terima Rp 6,5 Juta dari Wakaf Habib Bugak Asyi

Jamaah asal Aceh mendapat dana hasil Wakaf dari Habib Bugak Asyi. --Media Center Haji

Beruntungnya warga Aceh yang berhaji. Mereka mendapat "sangu" tambahan dari keluarga Habib Bugak Asyi. Jumlahnya SAR 1.500 atau sekitar Rp 6.5 juta per orang. Plus 1 mushaf Alquran. Itu menjadi tradisi turun temurun yang terjaga hingga saat ini.

---

JAMAAH HAJI asal Aceh dikumpulkan di Baitul Asyi Misfalah, Makkah, pada Minggu, 2 Juni 2024. Ada 4.780 orang semuanya. Terdiri dari jamaah HAJI dan tenaga musiman. Secara bertahap, mulai habis Asar, warga Aceh dimobilisasi. 

Setiap musim haji, pembagian wakaf ini dilakukan. Lembaga Baitul Asyi dipercaya mengelola wakaf Habib Bugag Asyi, warga Arab Saudi yang pernah tinggal di Aceh pada era 1.800-an.

Cut Halimatussadiah, 53, jamaah haji adal Bireuen, Aceh, begitu senang sepulang dari Baitul Asyi Misfalah. Ia berjanji menggunakan wakaf itu untuk hal yang bermanfaat.

"Terharu senang Alhamdulillah. Uangnya mau diwakafin lagi, berbagi ke orang lain,” ucapnya.

BACA JUGA:Laporan Haji 2024 (26): Jamaah Haji Indonesia Sukses Jalani Operasi Jantung di MCC RS King Fahd,Madinah

BACA JUGA:Laporan Haji 2024 (23): Sibuknya Petugas Haji Seksi Khusus Masjid Nabawi

Hal yang sama diungkapkan oleh Khalidin, jamaah kloter 2 asal Bireuen. Ia menerima wakaf bersama ibunya juga. "Untuk mama bilang Alqurannya mau diwakafkan ke Masjidilharam,” katanya.

Kepala Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Pemerintah Aceh Yusrizal mengatakan pemerintah Aceh sangat mendukung kegiatan ini. Dia berharap wakaf ini bisa menjadi contoh bagi warga Aceh lain untuk terus berbuat kebaikan.

“Memotivasi kita sekalian untuk tetap berwakaf sekecil apapun dalam bentuk apapun,” ucap Yusrizal di lokasi pembagian wakaf.


Penyerahan uang saku bagi jamaah haji asal Aceh dari Habib Bugak Asyi.--Media Center Haji

Pemerintah Aceh, kata Yusrizal, awalnya mendata warganya yang akan pergi haji tahun ini. Data tersebut lalu dikirimkan ke nadzir atau pengelola wakaf. Setelah itu data tersebut akan diproses untuk pemberian wakaf yang dilakukan setiap setahun sekali setiap musim haji.

Setelah dilakukan pendataan, pemerintah Aceh akan memberikan kartu kepada para penerima wakaf sebelum mereka berangkat ke Makkah. Kartu tersebut harus dibawa untuk ditukarkan saat menerima wakaf. "Pembagian wakaf ini ada kartunya dari Pemerintah Aceh,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: