Merahnya Ajaran Bung Karno, Airlangga Pribadi Luruskan Pandangan Umum Soal Soekarno

Merahnya Ajaran Bung Karno, Airlangga Pribadi Luruskan Pandangan Umum Soal Soekarno

Bedah Buku Merahnya Ajaran Bung Karno yang ditulis oleh Dosen FISIP Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Airlangga Pribadi Kusman di Lodji Besar, Kawasan Peneleh, Surabaya. -Moch Sahirol Layeli-Harian Disway

BACA JUGA:Memperingati 123 Tahun Kelahiran Sang Proklamator, Menseskab Pramono Anung Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar

Marhaenisme disusun oleh tiga pemikiran Sukarno. Yakni analisa kelas marhaen, sosio-nasionalisme, dan sosio-demokrasi.


Bedah Buku Merahnya Ajaran Bung Karno yang ditulis oleh Dosen FISIP Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Airlangga Pribadi Kusman di Lodji Besar, Kawasan Peneleh, Surabaya. -Moch Sahirol Layeli-Harian Disway

Pijakan pertama ialah marxisme yang selalu memiliki kelas sosial dna kemudian melahirkan apa yang disebut kaum marhaen. Yakni kaum melarat tapi masih punya alat produksi.

Pijakan kedua sosio-nasionalisme ialah nasionalisme yang berpihak kepada massa dan rakyat. Pijakan ini menolak kapitalisme dan feodalisme dengan spirit dan cita-cita tidak ada lagi penindasan dan eksploitasi suatu kelas terhadap kelas tertentu.

Lalu pijakan sosio-nasionalisme sebagai antitesa dari demokrasi parlementer, sosio-demokrasi yang mengkombinasikan antara demokrasi politik dan demokrasi ekonomi.

BACA JUGA:Hari Lahir Bung Karno 6 Juni: Biografi Hingga Perjuangannya Untuk Indonesia

BACA JUGA:Dialog Hari Pancasila, Cucu Presiden Soekarno Peringatkan Bahaya Amnesia Sejarah

Sosio-demokrasi menjadikan kaum marhaen sebagai pemegang kekuasaan politik. Namun dengan tetap menjamin hak seluruh rakyat untuk mengakses alat-alat produksi melalui mekanisme kepemilikan sosial. Pijakan ini tentu saja keberpihakan kepada rakyat atau marhaen.

"Nasionalisme yang memiliki kesadaran terhadap nasib masyarakat. Dan tak hanya itu, nasionalisme yang seperti ini tidak hanya mengikat pada dirinya sendiri. Maka di sinilah pentingnya sikap," ujarnya.

Sementara itu, Pusat Data Sukarno sudah lama diupayakan oleh komunitas Begandring Soerabaia. Mereka berupaya mengumpulkan koleksi-koleksi terkait Bung Karno.

BACA JUGA:Bung Karno, Imam Bukhari, dan Uzbekistan

Dan meskipun koleksi masih dikatakan jauh dari lengkap, namun mereka memberanikan diri membuat pameran sederhana.

Sejumlah tema dihadirkan. Mulai dari tulisan Soekarno, tulisan tentang Bung Karno, pidato Bung Karno, berita tentang Bung Karno, foto-foto Bung Karno, hingga piagam yang didapatkan Bung Karno ketika menjadi Presiden.

Pusat data Soekarno diharapkan dapat membantu siapa saja yang ingin mengetahui sosok Bung Karno beserta ide dan pemikiran-pemikirannya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: