IDI Minta Pemerintah Selektif Datangkan Dokter Asing, Masyarakat Indonesia Tak Boleh Jadi Objek Pasar

IDI Minta Pemerintah Selektif Datangkan Dokter Asing, Masyarakat Indonesia Tak Boleh Jadi Objek Pasar

Pelantikan 159 dokter baru periode II di Aula FK Unair pada 15 Mei 2024.-Dok FK Unair-


Calon dokter muda Unair menjalani program Desa Binaan di SMPN 2 Semanding, Desa Genaharjo, Kabupaten Tuban, pada Mei 2024.-Dokumen FK Unair-

BACA JUGA:Persebaran Dokter Belum Merata (7-habis) : Lawan Stigma Buruk dengan Peningkatan Kualitas

BACA JUGA:Persebaran Dokter Belum Merata (6) : FK Baru Bermunculan di Tengah Tantangan

Adib yakin dokter lokal tidak takut dengan persaingan dengan dokter asing. Sebab, IDI adalah organisasi profesi yang levelnya sudah internasional. Namun, imbuhnya, yang lebih penting adalah mengutamakan keselamatan masyarakat.

Ia menyarankan pemerintah membentuk selective barrier. Yakni untuk mengkualifikasi kehadiran dokter asing kelak. Misalnya, menyangkut pengetahuan, etika, dan hukum. “Sehingga, perlu, bahkan di semua negara, diminta letter of good understanding,” terangnya. 

Kemudian soal kasus penyakit yang memang butuh banyak dokter spesialis. Menurutnya, kemampuan dokter Indonesia mumpuni. Yang belum ialah dukungan infrastruktur dan pembiayaan. “Harusnya, center-center kita dorong, SDM didistribusikan merata, pakai pola rujukan sehingga bisa mendeteksi dini dalam satu wilayah,” jelas Adib. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: