Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus: Sejarah, Makna Peringatan, Logo dan Tema HUT RI ke-79

Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus: Sejarah, Makna Peringatan, Logo dan Tema HUT RI ke-79

Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus: sejarah, makna peringatan, logo dan tema HUT RI ke-79. --Wikipedia

HARIAN DISWAY - Setiap tanggal 17 Agustus, masyarakat Indonesia memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia atau Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia.

Peringatan ini selalu dinanti oleh seluruh warga Indonesia. Tanggal ini bukan sekadar hari biasa, melainkan sebuah momen sakral yang mengingatkan kita pada perjuangan panjang hingga akhirnya Indonesia meraih kemerdekaannya pada tahun 1945 dan tetap berdiri kokoh hingga sekarang.

Pada tahun 2024 ini, Indonesia merayakan HUT RI yang ke-79. Berikut ini adalah sejarah singkat tentang perjuangan pahlawan untuk kemerdekaan Indonesia dan makna peringatannya, serta logo dan tema peringatan ke-79.

BACA JUGA:Kreatif! OJK Jatim dan Indah Kurnia Sisipkan Edukasi Pinjol di Karnaval HUT RI ke-79 Balasklumprik Surabaya

Sejarah Singkat Kemerdekaan Republik Indonesia

Pada 10 Agustus 1945, Soekarno, Hatta, dan Radjiman Wediodiningrat diterbangkan ke Dalat, Vietnam, oleh pihak Jepang. Di sana, Marsekal Terauchi memberitahukan rencana kemerdekaan Indonesia kepada mereka.

Kemudian, mereka kembali ke Indonesia dan Soekarno segera didesak oleh Sutan Syahrir untuk memproklamasikan kemerdekaan secepatnya. Namun, Soekarno masih ragu, takut jika Jepang belum benar-benar menyerah dan khawatir hal ini akan memicu konflik yang lebih besar.

Para pemuda pejuang seperti Chaerul Saleh, Sukarni, Wikana, Shodanco Singgih, dan lainnya, merasa penting untuk segera bertindak. Mereka membawa Soekarno dan keluarganya ke Rengasdengklok, Kabupaten Karawang pada 16 Agustus 1945. Hingga akhirnya, Soekarno diyakinkan bahwa Jepang memang sudah menyerah.

BACA JUGA:Penampakan Ruangan Dalam Trem Otonom ART di IKN, Akan Mengangkut Peserta Upaca HUT RI ke-79

Setelah peristiwa Rengasdengklok, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta. Namun, di sana mereka menghadapi Mayor Jenderal Oosugi Nishimura, yang menegaskan bahwa Jepang harus menjaga status quo dan tidak bisa mengizinkan Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.

Keputusan ini memicu kekecewaan, dan akhirnya Soekarno serta Hatta mengadakan rapat di rumah Laksamana Maeda. Teks proklamasi pun disusun oleh Soekarno, Hatta, dan Ahmad Subardjo, dengan disaksikan oleh Soekardi, B.M. Diah, Sudiro, dan Sayuti Melik.

Keesokan harinya, pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat. Saat itu, Soekarno didampingi oleh Mohammad Hatta. Proklamasi ini menandai lahirnya Indonesia sebagai negara merdeka.

BACA JUGA:Persiapan Upacara HUT RI ke-79 Dikebut Siang-Malam, Polda Kaltim Amankan Akses Utama Menuju Plaza Seremoni


Sejarah Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945. -Frans Mendur-Kompas.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: