Bullying ala Dokter Spesialis di Kasus Bunuh Diri dr Aulia Risma Lestari

Bullying ala Dokter Spesialis di Kasus Bunuh Diri dr Aulia Risma Lestari

ILUSTRASI bullying ala dokter spesialis di kasus bunuh diri dr Aulia Risma Lestari.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Rasa kepo tersebut tak terjawab. Sebab, belum ada riset soal itu di Indonesia. Belum ada penelitian, mengapa dokter senior tega memrundung dokter peserta PPDS, sampai ada yang bunuh diri?

BACA JUGA: Kontradiksi Kematian Dokter Aulia Risma Lestari

BACA JUGA: Sosok Dokter Viral di Media Sosial Diduga Pelaku Perundungan di UNDIP

Jangankan riset. Di kasus Aulia, Menkes Budi sudah mengumumkan hasil investigasi tim Kemenkes, bahwa Aulia memang dirundung senior. Bukti hukum bullying senior terhadap Aulia sudah diteliti Menkes Budi. Dan, bukti hukum tersebut sudah diserahkannya kepada polisi untuk tindak lanjut. 

Dikutip dari jurnal ilmiah Singapore Medical Journal, 29 April 2024, berjudul Bullying among medical students and doctors in Ghana: a cross-sectional survey, disebutkan bahwa bullying di pendidikan kedokteran umumnya terjadi di negara-negara miskin atau negara berkembang. Bukan di negara maju (kaya). 

Riset yang dimuat di jurnal ilmiah itu dilakukan di Ghana, Afrika Barat. Berdasar data PBB tahun 2021, Ghana masuk negara miskin, dengan 24,2 persen populasi, hidup di bawah garis kemiskinan (sangat miskin).

BACA JUGA: Dokter Muda Undip Bunuh Diri Gegara Dibully, Komisi IX: Reformasi Pendidikan Kedokteran!

BACA JUGA: Dokter PPDS Undip Bunuh Diri, PB IDI Minta Ada Dukungan Kesehatan Mental Untuk Peserta PPDS

Tentang mengapa perundungan di pendidikan dokter pada negara miskin dan berkembang ada, atau banyak? Jawab peneliti di situ (mungkin bersifat spekulatif) karena profesi dokter di negara miskin dan berkembang sangat menegangkan. Mengapa menegangkan? Sebab, rasio jumlah dokter dan jumlah penduduk sangat jauh. Dalam arti, jumlah dokter terlalu sedikit.

Disebutkan, di Ghana rasio jumlah dokter banding penduduk 1 banding 8.481 (data pemerintah Ghana tahun 2016). Dengan begitu, para dokter kewalahan. Disebutkan di sana, kerja dokter menegangkan.

Metode riset, kuesioner dengan responden anonim yang meneliti prevalensi perundungan dalam hierarki medis, melalui wawancara. Di semua rumah sakit pendidikan (teaching hospital) di sana, dengan 2 mahasiswa kedokteran, 2 petugas rumah sakit, 2 petugas medis, 3 residen, dan 2 dokter spesialis. Respons itu dianalisis dan tema yang berulang dimasukkan kuesioner.

BACA JUGA: Dokter PPDS Undip Ditemukan Bunuh Diri, Menkes: Izin Dokter Pelaku Perundungan Bisa Dicabut

BACA JUGA: Viral Kematian Dokter PPDS Undip, Kampus Tegaskan Sudah Menerapkan Zero Bullying

Pengumpulan data berlangsung 6 pekan, dari 24 September 2018 hingga 4 November 2018. Izin etis tidak diperlukan untuk penelitian itu karena tidak ada informasi yang dapat diidentifikasi responden yang dikumpulkan.

Jumlah dokter publik terdaftar di Ghana adalah 3.365, dengan 1.869 mahasiswa kedokteran pada saat penyebaran kuesioner. Margin error 5 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: