KPK Segera Verifikasi Laporan Dugaan Mark Up Pengadaan Gas Air Mata

KPK Segera Verifikasi Laporan Dugaan Mark Up Pengadaan Gas Air Mata

Ilustrasi logo KPK-Istimewa-

BACA JUGA:KPK Periksa Kantor Gubernur Jatim

BACA JUGA:KPK Larang 21 Orang ke Luar Negeri terkait Kasus Dana Hibah Jatim

"Hasil penelusuran ini juga diperkuat dengan hasil liputan salah satu media yang berdasarkan kesaksian dari warga sekitar rumah SL, mengonfirmasi bahwa benar mobil SL memakai pelat kepolisian,” demikian laporan koalisi dilansir dari laman antikorupsi.org.

Tidak hanya itu, berdasarkan keterangan warga, rumah SL sering kali didatangi aparat kepolisian saat hari besar keagamaan.

Ketiga, total kontrak yang dimenangkan oleh PT TMDC terhadap dua paket pengadaan gas air mata selama dua tahun senilai Rp 99.780.450.000 dengan jumlah volume sebanyak 3.421 unit (TA 2022 sebanyak 1.857 unit dan TA 2023 sebanyak 1.564 unit).


Koalisi Masyarakat Sipil melaporkan Polisi Republik Indonesia (Polri) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas pengadaan gas air mata pada 2022 dan 2023.-Ayu Novita-

Komponen yang dibeli antara lain Pistol Bryna LE Launcher (Universal Kit), Bryna CO2 Gas (20 pcs) beserta oiler (1 set), 55 pcs Pepper (OC) dan 55 pcs Max (OC+CS) Bryna Projectiles, Extra Magazines (2 pcs), dan Holster chest (1 pcs) serta magazine pouch (1 pcs).

Itu berdasarkan keterangan pers Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan yang dikutip koalisi.

Selisih harganya cukup jauh. Koalisi menelusuri langsung di website resmi Byrna. Biaya yang sepatutnya dihabiskan oleh Polri dari dua paket pengadaan tersebut hanya sebesar Rp 73.268.187.659. Selisihnya Rp 26.452.712.341. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: