UKWMS dan PERBANUSA Gelar Edukasi Pembuatan Bio Briket di Kampoeng Oase Ondomohen

UKWMS dan PERBANUSA Gelar Edukasi Pembuatan Bio Briket di Kampoeng Oase Ondomohen

(Dari kiri) Sesi berita acara serah terima dengan Ir. Hadi Santosa, MM, IPM, Ir. Adi Chandra, S.Si., M.Si, dan Ir. Yuliati, S.Si., MT., IPU., ASEAN Eng. di Kampung Oase Ondomohen Surabaya.-Angelita Ariko Pinkan-HARIAN DISWAY

Kini, kalor yang dihasilkan kurang lebih bisa mencapai 8000 kalor. Tidak hanya tingkat panasnya yang tinggi, bio briket itu juga memiliki kestabilan panas yang baik. Bisa digunakan untuk pemanasan makanan jangka panjang seperti catering.

Ir. Hadi Santosa, MM, IPM, selaku perwakilan dari UKWMS menyebut bahwa bio briket itu cenderung lebih cocok digunakan untuk memasak kuliner bakaran. “Dengan kadar karsinogen yang rendah dan panasnya lebih stabil dan awet, ini cocok untuk memasak bakaran, seperti sate,” ujarnya.


Tampak atas mesin grinder–extruder untuk pengolahan arang bio briket di PKM_ Sistem Extruder untuk Proses Pencampuran dan Pengadukan Bahan Arang Bio Briket untuk Mempercepat Waktu Proses Produksi-Angelita Ariko Pinkan-HARIAN DISWAY

Bio briket yang diproduksi oleh Kampoeng Ondomohen menerapkan zero waste. Jadi, limbah bio briket bisa digunakan sebagai pupuk kalium tumbuhan.

BACA JUGA:Mahasiswa Fikom UKWMS Kemas Edukasi Stunting dengan Unik Lewat Gelaran Mom and Baby Fair

BACA JUGA:Perkuat Komitmen Inklusivitas, UKWMS Luncurkan Unit Layanan Disabilitas

Ir. Adi Chandra, S.Si., M. Si, selaku pembina Kampoeng Oase Ondomohen mengungkapkan bahwa kolaborasi itu bertujuan untuk menguatkan kampung edukasi wisata lingkungan. Juga pemanfaatan teknologi tepat guna. “Mudah-mudahan bisa memberikan kemanfaatan bagi lingkungan dan bisa menciptakan urban farming di pusat kota Surabaya,” ujarnya.

Kolaborasi itu diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup warga melalui pengelolaan limbah yang lebih efektif. Penerapan teknologi tepat guna seperti mesin ekstruder akan mempermudah proses produksi bio briket.

Melalui edukasi berkelanjutan, warga Kampoeng Oase Ondomohen dapat terus mengembangkan inovasi lingkungan. Langkah itu juga dapat mendukung terwujudnya urban farming di tengah kota Surabaya.

*) mahasiswa magang jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Universitas Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: