Relasi Angkatan Laut dan Kemajuan Ekonomi
ILUSTRASI relasi Angkatan Laut dan kemajuan ekonomi. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
INDONESIA adalah negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau. Wilayahnya, yakni dua pertiga, merupakan lautan. Itu membuat Indonesia memiliki ketergantungan pada laut dalam rangka menopang perdagangan, pertahanan, dan pengembangan ekonomi.
Kekuatan TNI Angkatan Laut yang mumpuni dapat menjadi tulang punggung dalam mengamankan sea lines of communication sebagaimana dijabarkan oleh teoretisi strategi maritim asal Inggris Julian Corbett, yang krusial bagi pertumbuhan ekonomi.
Belajar dari negara-negara maju seperti AS, Inggris, dan Jepang yang merupakan wujud nyata ketika dominasi maritim negara ikut menopang pertumbuhan ekonomi yang pesat. Kekuatan AL dan kemajuan ekonomi saling berkelindan seiring sinergi antara keduanya dapat menciptakan stabilitas dan kemakmuran negara.
BACA JUGA: Video Unggahan Akun Instagram Mahfud MD yang Dihack Menunjukkan Tentara Angkatan Laut Israel
BACA JUGA: Banyak Kapal Asing Curi Ikan, Prabowo Akan Perkuat Angkatan Laut
KEKUATAN MARITIM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Sejarah membuktikan bahwa kekuatan maritim senantiasa dikaitkan dengan kejayaan ekonomi. Pada abad ke-18, Inggris –melalui kekuatan AL Kerajaan (Royal Navy)– mampu mengamankan jalur perdagangan dari Eropa ke Asia sehingga meraih predikat Pax Britannica pada 1815.
Itu menunjukkan suatu status dominasi dalam pertumbuhan ekonomi menjadi kekuatan global yang mengemuka. Melalui AL yang kuat, Inggris dapat mengamankan akses ke sumber-sumber daya dan pasar global dari ancaman-ancaman tradisional seperti pembajakan dan konflik regional.
Pengalaman Inggris menginspirasi negara-negara maju di kemudian hari seperti AS dan Jepang, yang juga membangun kekuatan maritim yang kuat untuk melindungi kepentingan ekonominya.
BACA JUGA: Pengembangan Kompetensi Prajurit Angkatan Laut dalam Era Tantangan Kompleks
BACA JUGA: Pilkada Versus Kotak Kosong: Minim Edukasi Politik dan Nihil Pengganda Ekonomi
AS kemudian pada 1914, sejak Perang Dunia I, menggeser dominasi Inggris di percaturan politik global menjadi hegemoni dan menegakkan Pax Americana. Sebagai negara ekonomi terbesar di dunia pada masa itu didorong kebijakan isolasionisme, peran AL menjadi krusial dalam menjaga stabilitas perdagangan global.
Pada masa itu pula, diamankan kawasan-kawasan strategis seperti Selat Hormuz, Selat Malaka, dan Laut Cina Selatan dengan melakukan proyeksi kekuatan melalui pengiriman konvoi armada perang.
Satu konvoi AL AS mirip dengan AL Inggris, dengan pada masa itu telah ditemukan kapal induk, yakni aircraft carrier, sebagai flagship.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: