Emotion Funnel Kasus Ronald Tannur
ILUSTRASI teori Emotion Funnel kasus Ronald Tannur.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
BACA JUGA:Ronald Tannur Sehat dan Siap Bersaksi
BACA JUGA:Kronologi Pengaturan Pertemuan Pejabat PN Surabaya dalam Kasus Suap Ronald Tannur
Dini janda asal Sukabumi. Dia punya seorang anak laki-laki usia 12 tahuhn (pada 2023). Dini menikah usia 16 di Sukabumi. Setahun kemudian, lahirlah anak itu, lalu Dini bercerai. Setelah cerai, dia mengadu nasib ke Surabaya, kerja sebagai pemandu lagu di tempat karaoke. Hasil kerja, sebagian untuk hidup sehari-hari di Surabaya, sebagian lagi dikirim ke ortu di Sukabumi yang merawat anak Dini.
Ronald dan Dini kenal di tempat karaoke, tempat Dini bekerja di Surabaya pada Mei 2023.
Seorang perempuan teman kerja Dini di karaoke (enggan disebut nama), cerita ke wartawan: ”Andini (panggilan Dini) orangnya baik. Saya dan dia kerja di satu karaoke yang sama selama dua tahun. Andini sering bagi-bagi uang tip (dari pengunjung karaoke yang memberi tip) ke anak-anak pelayan. Dia baik.”
BACA JUGA:Ternyata Tersangka Baru Adalah Ibu Ronald Tannur
BACA JUGA:Ronald Tannur Kini Gundul, Skandal Suap Berakhir di Balik Jeruji
Dilanjut: ”Terus, Andini kenal Ronald, sewaktu Ronald datang ke karaoke tempat kerja kami. Setelah kenal, terus akrab, dilanjut mereka pacaran. Sejak pacaran, Andini keluar dari karaoke karena biaya hidupnya sudah ditanggung si cowok.”
Selasa, 3 Oktober 2023, Ronald dan Dini makan malam di sebuah restoran di kawasan Citraland, Surabaya Barat. Ketika makan, Ronald ditelepon teman pria yang sedang rekreasi di tempat karaoke di Blackhole KTV Club, Lenmarc Mall, Surabaya. Ronald diajak gabung ke karaoke itu.
Seusai makan, Ronald dan Dini berangkat menuju tempat karaoke tersebut. Di sana mereka semua minum miras. Sampai semuanya mabuk.
Rabu dini hari, 4 Oktober 2023, mereka bubar meninggalkan tempat karaoke dalam kondisi mabuk. Ronald dan Dini cekcok. Ronald memukul kepala Dini dengan botol minuman yang masih berisi miras. Dini ngambek. Dia jalan lebih dulu menuju tempat parkir mobil di basemen.
Di tempat parkir mobil itulah Dini terlindas mobil Ronald secara tak sengaja. Akibat Dini duduk di lantai bersandar di bawah pintu kiri depan. Dini meninggal di RS National Hospital.
Penyebab awal seluruh rangkaian kasus itu adalah Ronald-Dini cekcok dalam kondisi sama-sama mabuk. Sama-sama marah.
Marah dan kecewa, mirip. Tapi, hasil akhirnya sangat berbeda. Orang marah bisa mengamuk, menyerang orang secara brutal. Orang kecewa umumnya diam membeku, merenungi kekecewaan.
Pendiri LEADx, Kevin Kruse, menulis tentang itu, dipublikasikan di Forbes, 27 September 2024, berjudul The Ultimate Self-Awareness Strategy: Emotion Funneling. LEADx adalah platform untuk membantu para manajer meningkatkan efektivitas kerja mereka selaku pemimpin. Kantor pusatnya di Philadelphia, Pennsylvania, AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: