Attention Span Kian Menurun, Media Sosial Jadi Sorotan

Attention Span Kian Menurun, Media Sosial Jadi Sorotan

Attention span menurun di era digital, tergerus notifikasi dan konten [email protected]

HARIAN DISWAY - Pernahkah kalian merasa sulit untuk benar-benar tenggelam dalam sebuah buku atau menikmati film hingga selesai tanpa gangguan? Saya sendiri sering mengalaminya. 

Baru beberapa halaman membaca, tiba-tiba tangan ini terasa gatal untuk meraih ponsel. Padahal tidak ada notifikasi yang masuk, tidak ada pesan yang harus segera dibalas. Hanya dorongan spontan untuk membuka media sosial, sekadar melihat-lihat tanpa tujuan jelas. 

Begitu pula saat menonton film. Alih-alih fokus mengikuti alur cerita, saya justru sibuk scrolling reels di Instagram atau melihat video-video pendek di TikTok. Rasanya seperti ada kebiasaan yang sulit dikendalikan, serta dorongan untuk terus mencari stimulasi baru dalam waktu singkat.

BACA JUGA: Cara Menjaga Kesehatan Mental di Era Media Sosial

Saat berbincang dengan seorang teman, saya mencoba mengungkapkan kegelisahan ini. Mengapa sulit sekali mempertahankan fokus dalam jangka waktu lama? Dengan santai, dia menjawab, “Mungkin attention span-mu menurun.” Jawaban itu membuat saya berpikir, sebenarnya, apa itu attention span

Secara sederhana, attention span adalah kemampuan seseorang untuk memusatkan perhatian pada suatu tugas atau aktivitas dalam jangka waktu tertentu. Semakin baik kemampuan ini, semakin mudah seseorang menyelesaikan tugas tanpa terganggu oleh distraksi di sekitarnya. 

Kemudian saya bertanya-tanya, Apakah kebiasaan mengonsumsi konten pendek di media sosial, seperti video singkat di TikTok, reels Instagram, atau thread singkat di X, memang memengaruhi kemampuan kita untuk berkonsentrasi? Apakah otak kita mulai terbiasa dengan informasi cepat dan instan, sehingga sulit untuk bertahan dalam aktivitas yang membutuhkan perhatian lebih lama?

BACA JUGA: Doomscrolling: Maraknya Informasi Negatif di Media Sosial, Picu Gangguan Mental

Jika dipikir-pikir, media sosial telah menjadi bagian yang sulit dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Platform seperti Instagram, TikTok, Facebook, YouTube, dan X terus menawarkan berbagai macam konten serta informasi yang dapat diakses dengan mudah, instan, tanpa batas, dan seakan tiada habisnya. 

Kemudahan ini, di satu sisi, membawa manfaat tersendiri. Misalnya, akses cepat terhadap pengetahuan dalam format singkat yang padat informasi, serta kemudahan berkomunikasi dengan siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. 

Namun, di sisi lain, media sosial juga dapat berdampak negatif, terutama dalam mengubah pola perhatian kita dalam menjalankan berbagai aktivitas.

BACA JUGA: Generasi Z dan Tren Digital Detoks, Perlunya Jeda dari Media Sosial

Misalnya, saat mengerjakan tugas yang memerlukan waktu lama, tanpa disadari kita sering kali kehilangan fokus ketika berada dalam kondisi monoton dalam jangka waktu tertentu. Baik dalam belajar, bekerja, maupun menyelesaikan tugas tertentu, perhatian sering kali teralihkan. 

Fenomena ini tidak lepas dari cara kerja media sosial yang dirancang untuk membuat otak terbiasa menerima informasi dalam durasi singkat. Pola konsumsi konten pendek ini melatih otak untuk berpindah dengan cepat dari satu informasi ke informasi lain. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber