Jawa Timur Kebagian 1,8 Juta Ton Pupuk Subsidi
Reporter:
Michael Fredy Jacob|
Editor:
Noor Arief Prasetyo|
Kamis 02-01-2025,12:07 WIB
PETANI MENABURKAN PUPUK di areal persawahan Gedangan Sidoarjo.-Boy Slamet-
HARIAN DISWAY - Kementerian Pertanian (Kementan) dan Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) sepakat distribusi pupuk bersubsidi akan dimulai 1 Januari 2025. Berdasar Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) nomor 644/2024, alokasi pupuk bersubsidi itu sebesar 9,55 juta ton.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, pupuk subsidi tersebut akan didistribusikan ke Jawa Timur sebanyak 1,88 juta ton senilai Rp 8,87 triliun, Jawa Tengah 1,38 juta ton atau Rp 6,74 triliun, Jawa Barat 1,10 juta ton atau Rp 5,33 triliun.
Sulawesi Selatan kebagian 922 ribu ton atau 4.1 triliun, Lampung mendapat 812 ribu ton atau Rp 4,21 triliun dan Sumatera Utara menerima 517 ribu ton atau Rp 2,56 triliun. Berdasar data itu, Jatim masih menjadi daerah terbanyak yang menerima pupuk subsidi itu.
Pemerintah juga akan memangkas regulasi penyaluran pupuk bersubsidi. Dilakukan sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok elektronik (e-RDKK). Dialokasikan sesuai keputusan kepala dinas pertanian provinsi. Tidak lagi berdasar keputusan gubernur.
Menurutnya, tindakan itu untuk menyederhanakan alur pendistribusian. Karena itu, Andi Amran meminta petani tidak boleh dipersulit untuk mengakses sarana dan prasarana (sarpras). Salah satunya pupuk subsidi.
Dalam Kepmentan nomor 644/2024 juga diatur mengenai harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi. Yakni, pupuk urea Rp 2.250 per kilogram, pupuk NPK Rp 2.300 per kilogram, pupuk NPK untuk Kakao sebesar Rp 3.300 per kilogram, dan pupuk organik Rp 800 per kilogram.
Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim Suyanto mengatakan, surat keputusan (SK) yang dibuat oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim Heru Suseno sudah dikirim ke PT Pupuk Indonesia.
“Sekitar dua minggu lalu surat itu kami kirimkan. Seharusnya, ketika surat itu sudah dikirimkan, maka, pupuk subsidi itu langsung dialokasikan ke kami. Pengalokasiannya langsung ke kabupaten/kota,” katanya saat dihubungi Harian Disway, Rabu 1 Januari 2025.
Ia mengungkapkan, Jawa Timur masih memiliki sisa stok pupuk subsidi dari 2024. Yaitu sebanyak sebanyak 358.227,1 ton. Tahun itu, Bumi Mojopahit mendapatkan jatah 1,9 juta ton. “Pupuk yang sudah disalurkan itu sebanyak 1,5 juta ton,” ungkapnya.
Jatah pupuk subsidi yang didapat Jatim di 2025 terbagi menjadi empat jenis pupuk. Yakni, pupuk urea 490.258 ton, pupuk NPK 783.424 ton, pupuk NPK untuk kakao 824 ton, dan pupuk organik 157.769 ton.
Menurutnya, kali ini distribusinya lebih mudah. Tidak perlu menunggu SK dari gubernur Jatim untuk penyalurannya. Sehingga, pendistribusian pupuk subsidi itu bisa lebih cepat. Mekanisme pengajuannya langsung dari petani ke pemerintah kabupaten/kota. Lalu ke Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim.
“Mereka ajukan sesuai kebutuhan di daerah mereka masing-masing. Tidak sama semua. Setelah mendapatkan usulan itu, langsung kami keluarkan SK dan mengirim ke Kementan dan Pupuk Indonesia,” ungkapnya.
Pun ia mengungkapkan, di 2020 lalu, Pemprov Jatim sempat mendistribusikan pupuk cair secara gratis kepada para petani. “Bantuan pupuk cair sebanyak 99.155 liter senilai Rp 9 miliar lebih. Didistribusikan kepada 620 kelompok tani seluruh Jatim. Jumlah itu belum termasuk bantuan pupuk gratis untuk tanaman perkebunan,” bebernya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: